Indeks Hang Seng turun 0,64 persen, atau 117,65.

Hang Seng berakhir hampir datar di 18.326,63 pada hari Kamis (17/08), mencoba menghentikan momentum penurunan dalam empat sesi sebelumnya setelah Perdana Menteri China Li Qiang mengatakan pada hari Rabu bahwa Beijing bertekad untuk mencapai target ekonomi 2023 dengan memperluas permintaan domestik dan meningkatkan konsumsi. Dia juga menyoroti perlunya menggabungkan keamanan dan upaya untuk mendorong pertumbuhan bisnis. Sementara itu, kontrak berjangka AS naik tipis karena para pedagang mencerna risalah pertemuan FOMC Juli, di tengah spekulasi bahwa September dapat melihat jeda lebih lanjut dalam kenaikan suku bunga oleh Fed sebelum kemungkinan pengetatan lain dalam 2 bulan terakhir tahun 2023. Indeks, bagaimanapun, membukukan penurunan sebesar sekitar 19% sejak puncaknya di bulan Januari, karena meningkatnya kekhawatiran tentang limpahan dari kemerosotan properti di China karena pengembang Country Garden yang dulu sehat kini berada di ambang default. Sementara itu, salah satu bank bayangan terbesar di negara itu melewatkan pembayaran pada beberapa produk investasi. Keuntungan dari teknologi dan konsumen mengimbangi kerugian dari properti dan keuangan.

Disclaimer

Seluruh materi dan rekomendasi di dalam laporan ini hanya bersifat informatif. Nasabah/pedagang jangan menggunakan laporan ini sebagai basis pengambilan keputusan investasi atau kegiatan transaksi apapun. Kami tidak bertanggung jawab sedikitpun atas segala konsekuensi yang ditanggung oleh Nasabah/pedagang yang mengambil keputusan investasi/trading setelah membaca laporan ini. Nasabah/pedagang dianjurkan untuk melakukan analisa holistik secara independen perihal dinamika pasar, industri, perekonomian terkini atau memperoleh saran investasi dari pihak tertentu yang berperan sebagai pakar.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Perhatian!!!
Managemen PT. Rifan Financindo Berjangka (PT RFB) menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk lebih berhati-hati terhadap beberapa bentuk penipuan yang berkedok investasi mengatasnamakan PT RFB dengan menggunakan media elektronik ataupun sosial media. Untuk itu harus dipastikan bahwa transfer dana ke rekening tujuan (Segregated Account) guna melaksanakan transaksi Perdagangan Berjangka adalah atas nama PT Rifan Financindo Berjangka, bukan atas nama individu.