Harga emas naik lebih dari 0.5% di atas $2040 pada penutupan perdagangan hari Selasa (28/11), karena dolar AS mundur setelah pidato oleh pejabat Fed memperkuat taruhan bahwa Federal Reserve selesai menaikkan suku bunga dan dapat mulai memangkas suku bunga tahun depan. Hal ini menguatkan harga emas karena emas merupakan komoditi yang berbasiskan dolar AS. Pasar saat ini menetapkan harga dalam peluang 50% bahwa bank sentral AS dapat mulai memangkas suku bunga pada Mei 2024, setelah Gubernur Fed Waller mengatakan bahwa beliau semakin yakin bahwa kebijakan moneter berada di tempat yang tepat untuk mengembalikan inflasi ke kisaran target. Selain itu, kenaikan harga emas juga disebabkan karena masuknya para pembeli emas secara tehnikal, dengan postur tehnikal jangka pendek emas tetap bullish. Beberapa pejabat the Fed yang berbicara, menunjukkan sikap mereka yang kurang hawkish. Sentimen pasar bergerak memburuk dengan partisipan pasar menunggu pernyataan dari beberapa pejabat Federal Reserve AS (the Fed). Investor telah memperhitungkan pemangkasan tingkat bunga the Fed sebesar 85 basis poin pada tahun depan. Karenanya indeks dolar AS terus tertekan turun dan yields treasury AS benchmark 10 tahun turun ke 4.40%. Selanjutnya, data Gold Drivers menunjukkan data bervariatif dimana Dolar AS turun -0.68% terlihat akan memberikan sinyal positif bagi emas. Sedangkan Crude Oil naik +0.60%, dalam hal ini memberikan penguatan bagi harga emas.
DISCLAIMER
Seluruh materi atau konten yang tersaji di dalam website ini hanya bersifat informatif saja, dan tidak dimaksudkan sebagai pegangan serta keputusan dalam investasi atau jenis transaksi lainnya. Kami tidak bertanggung jawab atas segala akibat yang timbul dari penyajian konten tersebut. Semua pihak yang mengunjungi website ini harus membaca Terms of Service (Syarat dan Ketentuan Layanan) terlebih dahulu dan dihimbau untuk melakukan analisis secara independen serta memperoleh saran dari para ahli dibidangnya.