Harga Emas naik tipis pada hari Rabu (13/11), yang didorong oleh pembelian spekulatif serta jedanya reli Dolar AS, bahkan saat data inflasi menunjukkan kemajuan yang lebih lambat dalam meredam tekanan harga, yang menunjukkan pemangkasan suku bunga yang lebih kecil di tahun depan.
Harga Emas spot naik 0,2% menjadi $2.602,89 per ons pada pukul 9:54 waktu timur AS (14.54 GMT), yang bangkit dari level terendah dua bulan yang dicapai pada hari kemarin. Harga Emas berjangka AS naik 0,1% menjadi $2.608,80.
Harga konsumen AS meningkat seperti yang diharapkan pada bulan Oktober. Kemajuan menuju inflasi yang lebih rendah telah melambat sejak pertengahan tahun, yang dapat mengakibatkan lebih kecilnya pemangkasan suku bunga dari Federal Reserve tahun depan. “Pasar telah menjadi sangat oversold sebagai akibat dari aksi jual pasca-pemilu. Jadi saya pikir ada beberapa aksi ambil untung dan mungkin beberapa aksi beli spekulatif pada level ini,” kata Peter Grant, wakil presiden dan ahli strategi logam senior di Zaner Metals.
“Penurunan Dolar membantu Emas saat ini. Tampaknya korelasi terbalik telah kembali terjadi pasca-pemilu.”
Dolar AS turun 0,1%, bertahan di bawah puncak 6,5 bulan terakhir terhadap mata uang utama lainnya, sementara Bitcoin menghentikan reli yang memecahkan rekor setelah mencapai titik tertinggi sepanjang masa di $89.998 kemarin.
Sementara para pelaku Pasar percaya bahwa kepresidenan Trump dapat menyebabkan Fed menghentikan siklus pelonggarannya jika inflasi meningkat setelah Tarif baru yang diharapkan.
Fed memangkas suku bunga seperempat poin persentase pekan lalu. Para pelau Pasar kini memperkirakan 79% kemungkinan penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin pada bulan Desember, naik dari 59% sebelum data CPI.(yds)
Sumber: Reuters
