Dolar AS menguat mendekati level tertinggi tujuh bulan terhadap mata uang utama pada hari Rabu (13/11) setelah data menunjukkan inflasi AS untuk bulan Oktober meningkat sesuai dengan ekspektasi, yang menunjukkan Federal Reserve akan terus memangkas suku bunga.
Greenback telah naik ke level tertinggi sejak 16 April, didukung oleh kemenangan Donald Trump dalam pemilihan presiden AS minggu lalu, yang memicu ekspektasi Tarif yang berpotensi inflasi dan tindakan lain oleh pemerintahannya yang baru.
Indeks Dolar, yang mengukur greenback terhadap sekeranjang mata uang termasuk yen dan euro, naik 0,33% menjadi 106,34 setelah mencapai level tertinggi 106,50.
Data Departemen Tenaga Kerja pada hari Rabu menunjukkan indeks harga konsumen AS naik 0,2% untuk bulan keempat berturut-turut, sesuai dengan ekspektasi ekonom, di tengah biaya tempat tinggal yang lebih tinggi seperti sewa. Dalam 12 bulan hingga Oktober, CPI naik 2,6%. Imbal hasil Obligasi Pemerintah AS turun menyusul data inflasi, dengan imbal hasil Obligasi Pemerintah AS 10 tahun turun 2,3 basis poin menjadi 4,41%.
Inflasi grosir Jepang meningkat pada bulan Oktober dengan laju tahunan tercepat dalam lebih dari setahun, yang mempersulit keputusan Bank Jepang tentang seberapa cepat menaikkan suku bunga.
Yen menembus 155 per Dolar, level terlemah mata uang Jepang sejak akhir Juli. Terakhir kali berada pada 155,01 yen per Dolar.
Euro terus menurun di tengah ekspektasi potensi Tarif Trump. Euro turun 0,43% pada $1,0577. (Arl)
Sumber : Reuters
