
Harga emas tetap menurun pada penutupan perdagangan hari Jumat (29/09), setelah beberapa investor menganggap dolar – saingan utama emas, sebagai safe haven yang lebih baik karena pertumbuhan ekonomi AS relatif lebih unggul dibanding negara lain di dunia. Rally dari dolar AS dan naiknya yields obligasi treasury AS terbukti menjadi beban yang terlalu berat bagi emas dengan harga emas turun mengakhiri minggu lalu di kerendahan selama 6 ½ bulan dan kelihatannya masih akan terus turun ke depannya dalam jangka pendek dengan bank sentral AS masih akan mempertahankan kebijakan moneter yang restriktif dalam jangka pendek ini. Ekonomi AS tetap tangguh dilihat dari inflasi yang melemah, pasar tenaga kerja yang tetap ketat dan belanja konsumen yang tetap bagus namun aktifitas faktori masih memprihatinkan bagi pemerintah ditengah outlook permintaan yang buruk. Data dari pasar tenaga kerja AS akan kritikal bagi ekspektasi kebijakan moneter Federal Reserve AS yang bisa berdampak bagi arah pergerakan dolar AS. Ketatnya pasar tenaga kerja akan meningkatkan kemungkinan kenaikan tingkat bunga sekali lagi yang berpotensi menguatkan dolar AS lebih lanjut. Sebaliknya melambatnya pasar tenaga kerja akan membuat kemungkinan kenaikan tingkat bunga berkurang sehingga membebani dolar AS. Selanjutnya, data Gold Drivers menunjukkan data bervariatif dimana Dolar AS turun -0.02% terlihat akan memberikan sinyal positif bagi emas. Sedangkan Crude Oil turun -1.15%, dalam hal ini memberikan penurunan bagi harga emas.
DISCLAIMER
Seluruh materi atau konten yang tersaji di dalam website ini hanya bersifat informatif saja, dan tidak dimaksudkan sebagai pegangan serta keputusan dalam investasi atau jenis transaksi lainnya. Kami tidak bertanggung jawab atas segala akibat yang timbul dari penyajian konten tersebut. Semua pihak yang mengunjungi website ini harus membaca Terms of Service (Syarat dan Ketentuan Layanan) terlebih dahulu dan dihimbau untuk melakukan analisis secara independen serta memperoleh saran dari para ahli dibidangnya.