Yen Jepang (JPY) terus melemah terhadap mata uang AS untuk sesi keempat berturut-turut pada hari Kamis dan merosot ke level terendah sejak 24 Juli selama sesi Asia.
Meskipun Indeks Harga Produsen (PPI) Jepang naik pada laju tahunan tercepat dalam lebih dari setahun pada bulan Oktober, investor tampaknya yakin bahwa ketidakpastian politik dalam negeri akan menyulitkan Bank of Japan (BOJ) untuk menaikkan suku bunga lagi.
Selain itu, meningkatnya kekhawatiran atas kemungkinan kenaikan Tarif oleh Presiden terpilih AS Donald Trump dan dampaknya terhadap ekonomi Jepang terus melemahkan JPY.
Sementara itu, ekspektasi bahwa kebijakan ekspansif pemerintahan Trump yang akan datang dapat merangsang inflasi membuat imbal hasil Obligasi Treasury AS meningkat mendekati level tertinggi dalam beberapa bulan, yang selanjutnya tampaknya melemahkan JPY yang berimbal hasil lebih rendah.
Selain itu, kelanjutan dari apa yang disebut perang dagang Trump mengangkat Dolar AS (USD) ke level tertinggi sejak November 2023 dan bertindak sebagai pendorong bagi pasangan USD/JPY. Namun, kekhawatiran intervensi dapat membatasi kerugian JPY. Hal ini, bersama dengan taruhan untuk pemotongan suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) oleh Federal Reserve (Fed) pada bulan Desember, yang didukung oleh data inflasi AS pada hari Rabu, mungkin akan membatasi pergerakan pasangan mata uang ini. (Azf)
Sumber : FXStreet
