Harga emas melanjutkan penurunan untuk sesi keempat berturut-turut pada hari Rabu (13/11), terbebani oleh dolar yang lebih kuat dan imbal hasil obligasi yang meningkat setelah data indeks harga konsumen AS bulan Oktober meningkat seperti yang diharapkan. Departemen Tenaga Kerja juga melaporkan kemajuan yang lebih lambat menuju inflasi rendah sejak pertengahan tahun, yang dapat mengakibatkan lebih sedikit pemotongan suku bunga dari Federal Reserve tahun depan. Dolar menguat mendekati level tertinggi tujuh bulan terhadap mata uang utama, sementara imbal hasil acuan AS 10 tahun naik. Para pedagang memperkirakan peluang 82% untuk pemotongan suku bunga Fed pada bulan Desember, naik dari sekitar 58% sebelum data tersebut, menurut alat CMEFedWatch. Namun, investor yakin bahwa masa jabatan presiden Trump dapat menyebabkan Fed menghentikan siklus pelonggarannya jika inflasi meningkat setelah tarif baru yang diharapkan. Kedepannya, Indeks Harga Produsen (PPI) AS dan klaim pengangguran mingguan akan dirilis pada hari Kamis, dengan data penjualan ritel pada hari Jumat. Pernyataan dari Ketua Fed Jerome Powell dan pejabat bank sentral.
DISCLAIMER
Seluruh materi atau konten yang tersaji di dalam website ini hanya bersifat informatif saja, dan tidak dimaksudkan sebagai pegangan serta keputusan dalam investasi atau jenis transaksi lainnya. Kami tidak bertanggung jawab atas segala akibat yang timbul dari penyajian konten tersebut. Semua pihak yang mengunjungi website ini harus membaca Terms of Service (Syarat dan Ketentuan Layanan) terlebih dahulu dan dihimbau untuk melakukan analisis secara independen serta memperoleh saran dari para ahli dibidangnya.