Minyak Stabil dengan Fokus pada Timur Tengah dan Pemilu AS

Minyak stabil pad hari Selasa (5/11) setelah melonjak hampir 3% pada hari Senin karena meningkatnya ketegangan di Timur Tengah dan langkah OPEC+ untuk memperpanjang pembatasan pasokan.
Brent diperdagangkan mendekati $75 per barel setelah naik paling tinggi dalam lebih dari tiga minggu di sesi sebelumnya, sementara West Texas Intermediate bertahan di atas $71. Pedagang gelisah setelah pemimpin tertinggi Iran memperingatkan selama akhir pekan tentang “respons yang menghancurkan” terhadap musuh-musuh negara itu, meningkatkan retorikanya setelah serangan baru-baru ini oleh Israel, dan meningkatkan momok gangguan pasokan.
Patokan internasional telah kehilangan sekitar 13% sejak akhir Juni karena permintaan Tiongkok yang mengecewakan dan melonjaknya pasokan dari Amerika, khususnya AS, yang mendorong aliansi OPEC+ untuk menunda rencana untuk memulihkan produksi. Pasar juga gelisah menjelang pemilihan presiden AS, yang tetap berada di ujung tanduk setelah berbulan-bulan kampanye yang intens.
Tindakan OPEC+ “menunjukkan bahwa kelompok tersebut lebih bersedia mendukung Pasar daripada yang diperkirakan banyak orang,” kata Warren Patterson, kepala strategi komoditas di ING Groep NV. “Ketegangan yang masih ada di Timur Tengah dan badai Teluk Meksiko memberikan beberapa risiko kenaikan, sementara Minyak juga rentan terjebak dalam pergerakan Pasar yang lebih luas terkait dengan pemilihan AS.” Dalam pemilihan presiden, jajak pendapat menunjukkan persaingan antara Donald Trump dan Kamala Harris tetap ketat. Di antara konsekuensi potensial, Korea Selatan mempertimbangkan untuk meningkatkan impor energi dari AS jika Trump menang untuk mengurangi surplus perdagangan negara itu dengan Amerika, kata orang-orang yang mengetahui masalah tersebut.
Sementara itu, Badai Tropis Rafael mengancam evakuasi dari anjungan Minyak dan gas alam lepas pantai AS di Teluk Meksiko. Di antara produsen, Shell Plc mengatakan akan mengevakuasi beberapa personel yang tidak penting di area tersebut.
Harga Minyak Brent untuk pengiriman Januari turun 0,1% menjadi $74,98 per barel pada pukul 9:29 pagi waktu Singapura. Harga Minyak WTI untuk pengiriman Desember turun 0,1% menjadi $71,37 per barel. (Arl)
Sumber : Bloomberg

Perhatian!!!
Managemen PT. Rifan Financindo Berjangka (PT RFB) menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk lebih berhati-hati terhadap beberapa bentuk penipuan yang berkedok investasi mengatasnamakan PT RFB dengan menggunakan media elektronik ataupun sosial media. Untuk itu harus dipastikan bahwa transfer dana ke rekening tujuan (Segregated Account) guna melaksanakan transaksi Perdagangan Berjangka adalah atas nama PT Rifan Financindo Berjangka, bukan atas nama individu.