Minyak Stabil Setelah Penurunan Dua Hari Disaat Risiko Timur Tengah yang Mereda

Minyak stabil setelah penurunan dua hari karena tanda-tanda meredanya risiko Timur Tengah, dengan Pasar mengalihkan perhatian ke keseimbangan pasokan global dan prospek produksi OPEC+.
West Texas Intermediate diperdagangkan mendekati $67 per barel setelah kehilangan lebih dari 6% selama dua sesi sebelumnya. Brent ditutup di atas $71 pada hari Selasa. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengadakan pertemuan untuk mencapai kesepakatan diplomatik untuk mengakhiri pertempuran di Lebanon, sementara menteri keuangan Israel mengatakan perang dengan Hizbullah kemungkinan akan berakhir pada akhir Desember.
Pencabutan premi perang setelah serangan balasan terbatas Israel terhadap Iran pada hari Sabtu telah menempatkan keseimbangan pasokan-permintaan global kembali menjadi fokus. Semua mata tertuju pada rencana OPEC+ untuk secara bertahap menghidupkan kembali produksi mulai Desember, dengan Pasar terpecah mengenai apakah aliansi tersebut akan terus maju.
Sementara itu, persediaan Minyak mentah AS menyusut hingga 600.000 barel minggu lalu, menurut laporan American Petroleum Institute yang didanai industri, menurut dokumen yang dilihat oleh Bloomberg. Persediaan bensin dan sulingan juga turun.
Minyak WTI untuk pengiriman Desember naik 0,4% menjadi $67,48 per barel pada pukul 7:30 pagi waktu Singapura. Minyak Brent untuk pengiriman Desember ditutup turun 0,4% menjadi $71,12 per barel pada hari Selasa. (Arl)
Sumber : Bloomberg

Perhatian!!!
Managemen PT. Rifan Financindo Berjangka (PT RFB) menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk lebih berhati-hati terhadap beberapa bentuk penipuan yang berkedok investasi mengatasnamakan PT RFB dengan menggunakan media elektronik ataupun sosial media. Untuk itu harus dipastikan bahwa transfer dana ke rekening tujuan (Segregated Account) guna melaksanakan transaksi Perdagangan Berjangka adalah atas nama PT Rifan Financindo Berjangka, bukan atas nama individu.