Minyak Anjlok saat Israel Batasi Serangan Iran ke Sasaran Militer

Harga Minyak anjlok lebih dari 6% di awal pekan pasca serangan Israel terhadap sasaran di Iran tidak mengenai fasilitas Minyak mentah anggota OPEC tersebut, sehingga meningkatkan prospek meredakan permusuhan di kawasan tersebut.
Harga Minyak Brent turun di bawah $72 per barel dan West Texas Intermediate mendekati $68. Jet tempur Israel menyerang sasaran militer di seluruh Iran pada hari Sabtu, memenuhi janji untuk membalas serangan rudal di awal bulan, meskipun serangan itu lebih terkendali dari yang diperkirakan.
Serangan itu tidak mengenai infrastruktur Minyak, nuklir, dan sipil, sesuai dengan permintaan dari pemerintahan Presiden AS Joe Biden.
Ada tanda-tanda premi risiko politik Pasar memudar secara menyeluruh. Selain harga yang turun, kontrak opsi yang bullish tidak lagi diperdagangkan dengan premi terhadap yang bearish, seperti yang terjadi sejak setelah serangan rudal Iran. Citigroup Inc. memangkas perkiraan harga Brent, dengan alasan risiko yang lebih rendah dari konflik di Timur Tengah. Media Pemerintah Iran mengatakan bahwa fasilitas Minyak negara itu beroperasi secara normal, meskipun kementerian luar negeri negara itu mengatakan sifat responsnya akan sesuai dengan jenis serangan yang dilakukan.
Sementara serangan rudal Iran pada tanggal 1 Oktober memulihkan premi perang terhadap Minyak yang terkadang mendorong patokan Brent global di atas $80 per barel awal bulan ini. Namun, harga hampir $20 lebih rendah daripada sesi pertama setelah serangan 7 Oktober yang memicu konflik tahun lalu, karena permintaan Tiongkok yang lesu dan ekspektasi kelebihan pasokan awal tahun depan telah menekan harga dalam beberapa bulan terakhir.
Minyak Brent untuk pengiriman Desember anjlok 6,2% menjadi $71,37 per barel pada pukul 9:55 pagi di London, setelah anjlok sebanyak 5,3% sebelumnya. WTI untuk pengiriman Desember turun 6,4% menjadi $67,22 per barel.
Sumber: Bloomberg

Perhatian!!!
Managemen PT. Rifan Financindo Berjangka (PT RFB) menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk lebih berhati-hati terhadap beberapa bentuk penipuan yang berkedok investasi mengatasnamakan PT RFB dengan menggunakan media elektronik ataupun sosial media. Untuk itu harus dipastikan bahwa transfer dana ke rekening tujuan (Segregated Account) guna melaksanakan transaksi Perdagangan Berjangka adalah atas nama PT Rifan Financindo Berjangka, bukan atas nama individu.