Harga emas menguat di atas $1980 pada penutupan perdagangan hari Kamis (02/11)

Harga emas menguat di atas $1980 pada penutupan perdagangan hari Kamis (02/11), menghentikan penurunan tiga hari dan diuntungkan terutama dari penurunan tajam dalam dolar AS, imbal hasil Treasury AS dan naiknya harga minyak mentah. Langkah-langkah itu terjadi ketika Federal Reserve AS mempertahankan suku bunga stabil untuk kedua kalinya dan mengisyaratkan pada akhir kenaikan. Selain itu, data ekonomi terbaru menunjukkan pelunakan di pasar tenaga kerja AS, dengan klaim pengangguran awal mengalahkan ekspektasi untuk minggu kedua. Sementara itu, di Eropa BoE memperpanjang jeda untuk pertemuan kedua tetapi memperkuat suku bunga harus tetap tinggi lebih lama. Di Timur Tengah, risiko geopolitik terus mendukung bullion, karena pasukan Israel membunuh komandan Hamas lainnya dalam serangan kedua mereka di kamp pengungsi Jabalia Gaza. Fokus saat ini tertuju data non farm payrolls AS yang akan dirilis hari ini Jumat (03/11). Setiap tanda-tanda kekuatan di pasar kerja memberi Fed lebih banyak dorongan untuk menaikkan suku bunga, dan Powell juga menegaskan kembali gagasan itu. Data Gold Drivers menunjukkan data bervariatif dimana Dolar AS turun -0.43% terlihat akan memberikan sinyal positif bagi emas. Sedangkan Crude Oil naik +2.14%, dalam hal ini memberikan penguatan bagi harga emas.

DISCLAIMER
Seluruh materi atau konten yang tersaji di dalam website ini hanya bersifat informatif saja, dan tidak dimaksudkan sebagai pegangan serta keputusan dalam investasi atau jenis transaksi lainnya. Kami tidak bertanggung jawab atas segala akibat yang timbul dari penyajian konten tersebut. Semua pihak yang mengunjungi website ini harus membaca Terms of Service (Syarat dan Ketentuan Layanan) terlebih dahulu dan dihimbau untuk melakukan analisis secara independen serta memperoleh saran dari para ahli dibidangnya.

Perhatian!!!
Managemen PT. Rifan Financindo Berjangka (PT RFB) menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk lebih berhati-hati terhadap beberapa bentuk penipuan yang berkedok investasi mengatasnamakan PT RFB dengan menggunakan media elektronik ataupun sosial media. Untuk itu harus dipastikan bahwa transfer dana ke rekening tujuan (Segregated Account) guna melaksanakan transaksi Perdagangan Berjangka adalah atas nama PT Rifan Financindo Berjangka, bukan atas nama individu.