Minyak Mentah dalam Kisaran Sempit dengan Pasar Menilai Prospek Timur Tengah dan Tiongkok

Minyak Mentah menemukan titik terendah dan stabil untuk saat ini pada hari Kamis (17/10) setelah penurunan empat hari berturut-turut, yang saat ini masih mencatat kerugian hampir 7% dalam seminggu. Titik terendah yang mulai terbentuk muncul ketika para pedagang meragukan apakah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu akan menepati janjinya kepada Amerika Serikat (AS) untuk tidak menyerang instalasi Minyak Iran. Dukungan tambahan datang dari angka persediaan mingguan semalam dari American Petroleum Institute (API), yang muncul dengan penurunan mengejutkan sebesar 1,58 juta barel dalam minggu yang berakhir pada 11 Oktober dibandingkan dengan perkiraan kenaikan sebesar 2,3 juta barel.
Indeks Dolar AS (DXY), yang mengukur kinerja Greenback terhadap enam mata uang lainnya, bersiap untuk sesi yang bergejolak ke depannya. Selain banyaknya data AS, Bank Sentral Eropa (ECB) akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin. Dengan negara-negara inti di Zona Euro yang sedang berjuang, penting untuk melihat bagaimana Presiden ECB Christine Lagarde akan berusaha menghindari kemerosotan Euro.
Pada saat penulisan, Minyak Mentah (WTI) diperdagangkan pada harga $70,00 dan Minyak Mentah Brent pada harga $74,09
Sumber: Fxstreet

Perhatian!!!
Managemen PT. Rifan Financindo Berjangka (PT RFB) menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk lebih berhati-hati terhadap beberapa bentuk penipuan yang berkedok investasi mengatasnamakan PT RFB dengan menggunakan media elektronik ataupun sosial media. Untuk itu harus dipastikan bahwa transfer dana ke rekening tujuan (Segregated Account) guna melaksanakan transaksi Perdagangan Berjangka adalah atas nama PT Rifan Financindo Berjangka, bukan atas nama individu.