Harga Minyak Naik Terkait Stimulus Tiongkok, Konflik Timur Tengah, dan Risiko Badai

Harga Minyak naik pada hari Selasa (24/9) karena berita stimulus moneter dari importir utama Tiongkok dan kekhawatiran bahwa konflik di Timur Tengah dapat memengaruhi pasokan regional sementara badai lain mengancam pasokan di Amerika Serikat, produsen Minyak mentah terbesar di dunia.
Harga Minyak mentah Brent naik $1,77, atau 2,4%, menjadi $75,67 per barel pada pukul 7:25 pagi ET. Harga Minyak mentah WTI AS naik $1,83, atau 2,6%, menjadi $72,20.
Pasar Minyak mentah telah sangat berharap kepada otoritas Tiongkok untuk memberikan langkah-langkah pelonggaran lebih lanjut guna melawan perlambatan ekonomi,” kata analis Pasar IG Tony Sycamore.
Sebelumnya pada hari itu, bank sentral Tiongkok mengumumkan stimulus terbesarnya sejak pandemi COVID-19 untuk menarik ekonomi keluar dari kemerosotan deflasi dan kembali ke target pertumbuhan Pemerintah. Paket yang lebih luas dari perkiraan yang menawarkan lebih banyak pendanaan dan pemotongan suku bunga adalah upaya terbaru Beijing untuk memulihkan kepercayaan setelah serangkaian data yang mengecewakan menimbulkan kekhawatiran akan perlambatan struktural yang berkepanjangan.(mrv)
Sumber : CNBC

Perhatian!!!
Managemen PT. Rifan Financindo Berjangka (PT RFB) menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk lebih berhati-hati terhadap beberapa bentuk penipuan yang berkedok investasi mengatasnamakan PT RFB dengan menggunakan media elektronik ataupun sosial media. Untuk itu harus dipastikan bahwa transfer dana ke rekening tujuan (Segregated Account) guna melaksanakan transaksi Perdagangan Berjangka adalah atas nama PT Rifan Financindo Berjangka, bukan atas nama individu.