Harga Minyak menguat karena sentimen risk-on melanda Pasar keuangan yang lebih luas menyusul pemangkasan suku bunga tajam oleh Federal Reserve.
Harga Minyak berjangka Brent naik mendekati $75 per barel setelah ditutup sedikit berubah pada hari Rabu, sementara West Texas Intermediate berada di atas $71. Harga saham berjangka Eropa menguat bersamaan dengan harga saham Asia karena langkah Fed memperkuat ekspektasi bahwa ekonomi AS akan terhindar dari penurunan.
Harga Minyak Brent masih berada di jalur kerugian kuartalan karena kekhawatiran atas perlambatan ekonomi Tiongkok dan pasokan yang melimpah. Permintaan bensin AS turun lebih jauh di bawah 9 juta barel sementara konsumsi bahan bakar jet turun selama tiga minggu berturut-turut, menurut data Pemerintah, menambah tekanan bearish.
Persediaan AS yang menyusut dapat mendukung kenaikan harga lebih lanjut. Stok Minyak mentah di pusat penyimpanan utama di Cushing, Oklahoma, jauh lebih rendah daripada rata-rata musiman lima tahun dan mendekati apa yang dianggap sebagai level “dasar tangki”, menurut data EIA. Brent untuk pengiriman November naik 1,2% menjadi $74,54 per barel pada pukul 10:13 pagi di London. WTI untuk pengiriman Oktober naik 1% menjadi $71,65 per barel.(yds)
Sumber: Bloomberg
