Yen Melemah Jelang Ujian Inflasi AS

The Japanese yen depreciated past 143 per dollar, paring gains from last week as the dollar rebounded ahead of key US inflation data that could offer clues on the path for expected Federal Reserve interest rate cuts.
Traders also dialed back bets on a larger Fed rate cut this month amid a mixed August jobs report, while analysts suggested an aggressive move could send the wrong message to the markets. Meanwhile, the yen surged nearly 3% last week and climbed to an almost year-to-date high on bets that the Bank of Japan will hike rates further amid solid growth, rising wages and persistent inflationary pressures.
On the data front, final figures showed that Japan’s economy grew an annualized 2.9% in the second quarter, lower than the advance figure of 3.1% and market forecasts of 3.2%.
Source : Bloomberg
==============================================================================
Yen Jepang terdepresiasi melewati 143 per Dolar, memangkas kenaikan dari minggu lalu karena Dolar bangkit menjelang data inflasi utama AS yang dapat memberikan petunjuk tentang jalur penurunan suku bunga Federal Reserve yang diharapkan.
Para pedagang juga mengurangi spekulasi pada penurunan suku bunga Fed yang lebih besar bulan ini di tengah laporan pekerjaan Agustus yang beragam, sementara para analis menyarankan langkah agresif dapat mengirim pesan yang salah ke Pasar. Sementara itu, yen melonjak hampir 3% minggu lalu dan naik ke level tertinggi hampir tahun ini karena spekulasi bahwa Bank of Japan akan menaikkan suku bunga lebih lanjut di tengah pertumbuhan yang solid, kenaikan upah, dan tekanan inflasi yang terus-menerus.
Di sisi data, angka akhir menunjukkan bahwa ekonomi Jepang tumbuh 2,9% secara tahunan pada kuartal kedua, lebih rendah dari angka awal 3,1% dan perkiraan Pasar sebesar 3,2%. (frk)
Sumber: Bloomberg

Perhatian!!!
Managemen PT. Rifan Financindo Berjangka (PT RFB) menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk lebih berhati-hati terhadap beberapa bentuk penipuan yang berkedok investasi mengatasnamakan PT RFB dengan menggunakan media elektronik ataupun sosial media. Untuk itu harus dipastikan bahwa transfer dana ke rekening tujuan (Segregated Account) guna melaksanakan transaksi Perdagangan Berjangka adalah atas nama PT Rifan Financindo Berjangka, bukan atas nama individu.