Perak naik menjadi sekitar $29,5 per ounce pada hari Kamis (29/08) setelah turun hampir 3% pada sesi sebelumnya, didukung oleh ekspektasi bahwa Federal Reserve AS akan mulai menurunkan suku bunga pada bulan September, sehingga meningkatkan prospek komoditas. Sejumlah pengambil kebijakan The Fed mengisyaratkan penurunan suku bunga dalam waktu dekat karena penurunan inflasi dan meningkatnya risiko pasar tenaga kerja, dengan Ketua Fed Jerome Powell mengatakan di Jackson Hole minggu lalu bahwa “waktunya telah tiba” untuk menyesuaikan pembatasan kebijakan. Pasar memperkirakan pelonggaran total sekitar 100 basis poin tahun ini. Investor kini menantikan laporan indeks harga PCE terbaru, yang merupakan ukuran inflasi pilihan The Fed, untuk memandu prospek lebih lanjut. Sementara itu, perusahaan pertambangan Australia, BHP Group, memperingatkan akan berkurangnya permintaan logam Tiongkok tahun ini, menyoroti pemulihan ekonomi negara tersebut yang tidak merata.
DISCLAIMER
Seluruh materi atau konten yang tersaji di dalam website ini hanya bersifat informatif saja, dan tidak dimaksudkan sebagai pegangan serta keputusan dalam investasi atau jenis transaksi lainnya. Kami tidak bertanggung jawab atas segala akibat yang timbul dari penyajian konten tersebut. Semua pihak yang mengunjungi website ini harus membaca Terms of Service (Syarat dan Ketentuan Layanan) terlebih dahulu dan dihimbau untuk melakukan analisis secara independen serta memperoleh saran dari para ahli dibidangnya.