
Perak turun lebih dari 3% menjadi di bawah $27.700 per ounce pada hari Kamis, mencapai level terendah dalam sebelas minggu di tengah suramnya prospek industri dan meningkatnya ketidakpastian ekonomi global. Pembacaan awal PMI pada bulan Juli menunjukkan bahwa sebagian besar aktivitas manufaktur mengalami kontraksi di negara-negara besar, yang mengindikasikan bahwa perekonomian global mungkin sedang melambat. Kekhawatiran permintaan di konsumen utama Tiongkok juga terus menekan harga perak di tengah kurangnya langkah-langkah kebijakan yang konkrit dan kuat untuk meningkatkan perekonomian dan menghidupkan kembali sektor properti. Sementara itu, bank sentral Tiongkok melakukan pemotongan suku bunga fasilitas pinjaman jangka menengah satu tahun secara mengejutkan dan tidak terjadwal di tengah upaya pihak berwenang untuk mendukung perekonomian melalui stimulus moneter. Investor kini menantikan data aktivitas manufaktur dan jasa terbaru minggu depan untuk mendapatkan lebih banyak wawasan mengenai perekonomian terbesar kedua di dunia ini.
DISCLAIMER
Seluruh materi atau konten yang tersaji di dalam website ini hanya bersifat informatif saja, dan tidak dimaksudkan sebagai pegangan serta keputusan dalam investasi atau jenis transaksi lainnya. Kami tidak bertanggung jawab atas segala akibat yang timbul dari penyajian konten tersebut. Semua pihak yang mengunjungi website ini harus membaca Terms of Service (Syarat dan Ketentuan Layanan) terlebih dahulu dan dihimbau untuk melakukan analisis secara independen serta memperoleh saran dari para ahli dibidangnya.