Harga emas tertekan turun pada penutupan perdagangan hari Rabu (22/11), dimana menguatnya dolar AS meskipun masih turun hampir 3% dari level tertingginya di bulan November karena data ekonomi yang lemah meyakinkan investor bahwa Federal Reserve telah selesai menaikkan suku bunganya lebih lanjut. Imbal hasil Treasury juga jauh di bawah nilai tertinggi bulan ini. Indeks dolar naik pada hari Rabu (22/11), rebound dari level terendah setelah data ekonomi menunjukkan jumlah orang Amerika yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran turun lebih dari perkiraan pada minggu lalu. Klaim awal tunjangan pengangguran negara turun 24.000 menjadi 209.000 yang disesuaikan secara musiman untuk pekan yang berakhir 18 November, Departemen Tenaga Kerja mengatakan pada hari Rabu (22/11), tingkat terendah dalam lebih dari sebulan. Ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan 226.000 klaim pada minggu terakhir. Risalah pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) the Fed menunjukkan semua partisipan sepakat keputusan kebijakan pada setiap pertemuan akan terus berdasarkan informasi yang masuk secara keseluruhan dan akan dinilai apakah sudah cukup memelihara target tingkat bunga di 5.25%-5.5%. Selanjutnya, data Gold Drivers menunjukkan data bervariatif dimana Dolar AS naik +0.26% terlihat akan memberikan sinyal negatif bagi emas. Sedangkan Crude Oil turun -1.58%, dalam hal ini memberikan penurunan bagi harga emas.
DISCLAIMER
Seluruh materi atau konten yang tersaji di dalam website ini hanya bersifat informatif saja, dan tidak dimaksudkan sebagai pegangan serta keputusan dalam investasi atau jenis transaksi lainnya. Kami tidak bertanggung jawab atas segala akibat yang timbul dari penyajian konten tersebut. Semua pihak yang mengunjungi website ini harus membaca Terms of Service (Syarat dan Ketentuan Layanan) terlebih dahulu dan dihimbau untuk melakukan analisis secara independen serta memperoleh saran dari para ahli dibidangnya.