
Harga emas naik tipis pada hari Selasa (19/06) setelah data penjualan ritel AS yang lebih lemah dari perkiraan memperkuat harapan bahwa Federal Reserve akan menurunkan suku bunga tahun ini, sehingga membuat dolar dan imbal hasil Treasury lebih rendah. Data penjualan ritel yang lebih lemah dari perkiraan membuat dolar melemah, dan pada saat yang sama, imbal hasil (yield) menurun, sehingga memberikan beberapa kenaikan pada harga emas. Penjualan ritel AS naik 0,1% bulan lalu, kata Biro Sensus Departemen Perdagangan. Ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan penjualan ritel naik 0,3% di bulan Mei. Presiden Fed Bank of New York John Williams mengatakan suku bunga akan turun secara bertahap seiring berjalannya waktu, namun dia menolak mengatakan kapan bank sentral dapat mulai melonggarkan kebijakan moneter. Di lihat dari fundamental, Indeks Dolar AS (DXY) melemah sebesar 0,08% menjadi 105,26, memberikan sinyal positif bagi harga Emas. dan, Imbal hasil obligasi Treasury 10-tahun AS turun dari 4,29 menjadi 4,23, berpotensi memberikan dorongan bagi harga Emas.
DISCLAIMER
Seluruh materi atau konten yang tersaji di dalam website ini hanya bersifat informatif saja, dan tidak dimaksudkan sebagai pegangan serta keputusan dalam investasi atau jenis transaksi lainnya. Kami tidak bertanggung jawab atas segala akibat yang timbul dari penyajian konten tersebut. Semua pihak yang mengunjungi website ini harus membaca Terms of Service (Syarat dan Ketentuan Layanan) terlebih dahulu dan dihimbau untuk melakukan analisis secara independen serta memperoleh saran dari para ahli dibidangnya.