Pada hari Senin (4/3), harga emas mencapai rekor tertinggi sebesar $2.115 per ons, mengikuti kenaikan hampir 2% pada sesi sebelumnya, karena investor berspekulasi bahwa Federal Reserve akan mulai memotong suku bunga di paruh kedua tahun ini. Data pekan lalu menunjukkan bahwa aktivitas manufaktur AS mengalami kontraksi untuk bulan Februari selama 16 bulan berturut-turut, sementara survei konsumen University of Michigan menunjukkan moral yang lebih lemah dari yang diharapkan bulan lalu. Di sisi kebijakan moneter, Presiden Bank Sentral New York, John Williams, menyatakan bahwa ia berharap bank sentral akan melakukan pemotongan suku bunga nanti tahun ini, meskipun beberapa pembuat kebijakan lainnya menyatakan keberatan sebelum mendukung kebijakan yang lebih lunak. Sekarang pasar menantikan penampilan Ketua Fed Jerome Powell di hadapan Kongres minggu ini untuk petunjuk tentang jalur kebijakan moneter. Investor juga menantikan data pekerjaan dan angka manufaktur kunci AS minggu ini.
DISCLAIMER
Seluruh materi atau konten yang tersaji di dalam website ini hanya bersifat informatif saja, dan tidak dimaksudkan sebagai pegangan serta keputusan dalam investasi atau jenis transaksi lainnya. Kami tidak bertanggung jawab atas segala akibat yang timbul dari penyajian konten tersebut. Semua pihak yang mengunjungi website ini harus membaca Terms of Service (Syarat dan Ketentuan Layanan) terlebih dahulu dan dihimbau untuk melakukan analisis secara independen serta memperoleh saran dari para ahli dibidangnya.