Harga emas mengalami penurunan pada penutupan perdagangan hari Jumat (26/01)

Harga emas mengalami penurunan pada penutupan perdagangan hari Jumat (26/01), karena investor mencerna data ekonomi terbaru dari AS untuk mengukur jalur suku bunga potensial oleh Fed. Yield obligasi treasury AS benchmark 10 tahun turun ke arah 4.1% setelah keluar data inflasi AS, Personal Consumption Expenditure (PCE) yang menyebabkan harga emas bisa mempertahankan pijakannya namun tetap tidak bisa bergerak naik lebih lanjut. Lingkungan dimana inflasi semakin turun memberikan Federal Reserve AS ruang untuk melonggarkan kebijakan moneternya pada kuartal pertama dari tahun ini, namun aktifitas ekonomi AS yang solid tidak memberikan insentif bagi the Fed untuk melakukan hal tersebut. Momentum baru bagi pasar emas bergantung kepada keputusan kebijakan moneter the Fed pada bulan Maret dengan pasar melihat kemungkinan 50/50 untuk diturunkannya tingkat bunga oleh the Fed. Dalam gambaran yang lebih besar, volatilitas geopolitik dan ketidakpastian ekonomi belakangan ini membuat naiknya permintaan akan emas dengan semakin banyak investor yang bergerak ke assets safe-haven. Emas semakin menjadi pilihan bagi para investor yang ingin mendiversifikasikan portofolio investasi mereka dalam menghadapi inflasi. The Fed sendiri akan menaruh perhatiannya kepada pasar tenaga kerja. Setiap ada pelemahan pada pasar tenaga kerja akan membuat the Fed terpaksa menurunkan tingkat bunganya. Selanjutnya, data Gold Drivers menunjukkan data bervariatif dimana Dolar AS turun -0.05% terlihat akan memberikan sinyal positif bagi emas. Sedangkan Crude Oil naik +1.29%, dalam hal ini memberikan penguatan bagi harga emas.

DISCLAIMER
Seluruh materi atau konten yang tersaji di dalam website ini hanya bersifat informatif saja, dan tidak dimaksudkan sebagai pegangan serta keputusan dalam investasi atau jenis transaksi lainnya. Kami tidak bertanggung jawab atas segala akibat yang timbul dari penyajian konten tersebut. Semua pihak yang mengunjungi website ini harus membaca Terms of Service (Syarat dan Ketentuan Layanan) terlebih dahulu dan dihimbau untuk melakukan analisis secara independen serta memperoleh saran dari para ahli dibidangnya.

Perhatian!!!
Managemen PT. Rifan Financindo Berjangka (PT RFB) menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk lebih berhati-hati terhadap beberapa bentuk penipuan yang berkedok investasi mengatasnamakan PT RFB dengan menggunakan media elektronik ataupun sosial media. Untuk itu harus dipastikan bahwa transfer dana ke rekening tujuan (Segregated Account) guna melaksanakan transaksi Perdagangan Berjangka adalah atas nama PT Rifan Financindo Berjangka, bukan atas nama individu.