
Harga emas mengalami penurunan pada penutupan perdagangan hari Rabu (24/01), karena investor bereaksi terhadap data PMI AS yang lebih kuat dari perkiraan. PMI Komposit AS S&P Global melonjak menjadi 52,3 pada Januari 2024, menunjukkan kenaikan paling cepat dalam aktivitas bisnis sejak Juni 2023 dan mendorong taruhan awal pelonggaran moneter Fed. Pasar sekarang melihat peluang kurang dari 45% dari penurunan suku bunga Fed pada bulan Maret, turun tajam dari peluang 90% pada awal bulan. Angka inflasi PDB dan PCE yang dijadwalkan untuk dirilis akhir pekan ini akan diawasi ketat untuk isyarat lebih lanjut tentang jalur moneter. Sementara itu, di Eropa, ECB akan mengakhiri pertemuannya pada hari Kamis, diperkirakan akan mempertahankan suku bunga stabil dan menjaga sikap hawkish pada penurunan suku bunga. Di tempat lain, daya tarik emas sebagai aset safe haven didukung oleh ketegangan Timur Tengah, karena militer AS melakukan lebih banyak serangan di Yaman, menghancurkan dua rudal anti-kapal Houthi. Laporan langkah-langkah stimulus yang lebih terencana di China membantu harga emas rebound, di tengah meningkatnya harapan untuk pemulihan ekonomi di negara tersebut. Selanjutnya, data Gold Drivers menunjukkan data bervariatif dimana Dolar AS turun -0.30% terlihat akan memberikan sinyal positif bagi emas. Sedangkan Crude Oil naik +0.98%, dalam hal ini memberikan penguatan bagi harga emas.
DISCLAIMER
Seluruh materi atau konten yang tersaji di dalam website ini hanya bersifat informatif saja, dan tidak dimaksudkan sebagai pegangan serta keputusan dalam investasi atau jenis transaksi lainnya. Kami tidak bertanggung jawab atas segala akibat yang timbul dari penyajian konten tersebut. Semua pihak yang mengunjungi website ini harus membaca Terms of Service (Syarat dan Ketentuan Layanan) terlebih dahulu dan dihimbau untuk melakukan analisis secara independen serta memperoleh saran dari para ahli dibidangnya.