
Harga emas turun di bawah $2028 pada penutupan perdagangan hari Selasa (16/01), mematahkan kenaikan tiga hari karena dolar AS dan imbal hasil Treasury melanjutkan kenaikan. Langkah-langkah itu terjadi karena investor mengurangi taruhan pada penurunan suku bunga awal dari Federal Reserve AS pada awal tahun. Namun, pasar menetapkan harga sekitar 70% kemungkinan bahwa bank sentral akan mulai memangkas suku bunga pada bulan Maret, yang oleh sebagian besar analis dianggap terlalu agresif. Investor sekarang menunggu data penjualan ritel AS pada hari Rabu dan komentar baru dari pejabat Fed minggu ini untuk mengukur prospek kebijakan moneter dengan lebih baik. Permintaan terhadap tenaga kerja stabil dan kemungkinan terjadinya resesi di Amerika Serikat adalah rendah meskipun tingkat bunga dipertahankan tetap tinggi di dalam rentang antara 5.25%-5.50%. Sementara itu, meningkatnya ketegangan dan serangan terhadap pelayaran di Laut Merah mengancam peningkatan harga konsumen dan menambah elemen risiko baru terhadap prospek perekonomian global. Hal ini memberikan dukungan untuk aset-aset seperti emas batangan karena investor cenderung mencari keamanan di saat ketidakpastian geopolitik dan ekonomi. Selanjutnya, data Gold Drivers menunjukkan data bervariatif dimana Dolar AS naik +0.73% terlihat akan memberikan sinyal negatif bagi emas. Sedangkan Crude Oil turun -0.71%, dalam hal ini memberikan penurunan bagi harga emas.
SCLAIMER
Seluruh materi atau konten yang tersaji di dalam website ini hanya bersifat informatif saja, dan tidak dimaksudkan sebagai pegangan serta keputusan dalam investasi atau jenis transaksi lainnya. Kami tidak bertanggung jawab atas segala akibat yang timbul dari penyajian konten tersebut. Semua pihak yang mengunjungi website ini harus membaca Terms of Service (Syarat dan Ketentuan Layanan) terlebih dahulu dan dihimbau untuk melakukan analisis secara independen serta memperoleh saran dari para ahli dibidangnya.