Harga emas bergerak naik ke area $2039 pada penutupan perdagangan hari Selasa (19/12), di tengah penurunan dolar dan yield obligasi treasury AS, karena para pedagang terus bertaruh pada Fed yang dovish. Kampanye pengetatan The Fed tampaknya sudah berakhir, dan regulator diperkirakan akan mulai menurunkan suku bunga tahun depan, dengan pasar menetapkan peluang hampir 65% dari pemotongan pertama pada bulan Maret. Emas diperkirakan akan terus mengkapitalisir keuntungannya dengan dolar AS dibebani oleh semakin dalamnya ekspektasi akan penurunan tingkat bunga sebanyak tiga kali pada tahun 2024, di tengah progress turunnya inflasi secara signifikan ke arah 2%. Presiden the Fed New York John Williams melawan ekspektasi yang meningkat di pasar bahwa the Fed akan menurunkan tingkat suku bunganya pada bulan Maret 2024, dengan mengatakan bahwa masih terlalu pagi untuk berpikir demikian dan bahwa pasar sudah “overacting”. Di tempat lain, Bank of Japan mempertahankan kebijakannya tanpa panduan ke depan, sementara ECB dan BoE memutuskan untuk mempertahankan suku bunga tidak berubah tetapi mendorong kembali pembicaraan tentang penurunan suku bunga. Selanjutnya, data Gold Drivers menunjukkan data bervariatif dimana Dolar AS turun -0.39% terlihat akan memberikan sinyal positif bagi emas. Sedangkan Crude Oil naik +2.17%, dalam hal ini memberikan penguatan bagi harga emas.
DISCLAIMER
Seluruh materi atau konten yang tersaji di dalam website ini hanya bersifat informatif saja, dan tidak dimaksudkan sebagai pegangan serta keputusan dalam investasi atau jenis transaksi lainnya. Kami tidak bertanggung jawab atas segala akibat yang timbul dari penyajian konten tersebut. Semua pihak yang mengunjungi website ini harus membaca Terms of Service (Syarat dan Ketentuan Layanan) terlebih dahulu dan dihimbau untuk melakukan analisis secara independen serta memperoleh saran dari para ahli dibidangnya.