
Harga emas masih turun di area $1902 pada penutupan perdagangan hari Selasa (15/08), karena menguatnya dolar AS dan yields AS. Para investor tetap prihatin dengan memburuknya kondisi ekonomi di Cina, yang pada gilirannya memberikan dorongan naik terhadap harga emas yang safe-haven. Data perdagangan Cina pada minggu lalu buruk yang menunjukkan bahwa impor dan ekspor Cina pada bulan Juli jatuh lebih cepat daripada yang diperkirakan dengan bertambah lemahnya permintaan mengancam prospek pemulihan di negara Cina. Consumer Price Index (CPI) Cina membukukan penurunan pertama kalinya sejak bulan Februari 2021 dan Producer Price Index (PPI) Cina jatuh untuk bulan ke sepuluh kalinya berturut-turut pada bulan Juli yang menunjukkan bahwa pemulihan ekonomi Cina setelah pandemi telah melambat setelah permulaan yang cepat pada kuartal pertama. Bahkan pemangkasan tingkat bunga oleh People’s Bank of China (PBoC) hanya berdampak sedikit dalam menenangkan keprihatinan pasar sehingga membuat harga emas bisa bertahan di atas $1,900 paling tidak untuk saat ini. Data Gold Drivers menunjukkan data bervariatif dimana Dolar AS naik +0.05% terlihat akan memberikan sinyal negatif bagi emas. Sedangkan Crude Oil turun -1.57%, dalam hal ini memberikan penurunan bagi harga emas.
