
Harga minyak membukukan naik pada hari Jumat (26/9) karena serangan pesawat
drone Ukraina terhadap infrastruktur energi Rusia memangkas ekspor bahan bakar
negara itu.
Kedua harga acuan minyak tersebut diperkirakan akan mencatat kenaikan terbesar
sejak pertengahan Juni.
Rusia akan memberlakukan larangan sebagian ekspor solar hingga akhir tahun dan
memperpanjang larangan ekspor bensin yang sudah ada, kata Wakil Perdana Menteri
Alexander Novak pada hari Kamis.
Di sisi pasokan, ekspor minyak mentah dijadwalkan untuk dilanjutkan pada hari Sabtu
dari wilayah semi-otonom Kurdistan di Irak, kata kantor berita negara tersebut,
mengutip perusahaan pemasaran negara SOMO, yang akan mengangkut minyak
melalui pipa ke pelabuhan Ceyhan di Turki.
Di sisi permintaan, produk domestik bruto AS meningkat pada tingkat tahunan 3,8%
yang direvisi naik pada kuartal terakhir, menurut Biro Analisis Ekonomi Departemen
Perdagangan dalam estimasi terbarunya pada hari Kamis.
Namun, data ekonomi yang lebih kuat dari perkiraan dapat membuat Federal Reserve
AS lebih berhati-hati dalam memangkas suku bunga setelah pemangkasan sebesar 25
basis poin minggu lalu, yang pertama sejak Desember.
DISCLAIMER
Seluruh materi atau konten yang tersaji di dalam website ini hanya bersifat informatif saja, dan tidak dimaksudkan sebagai pegangan serta keputusan dalam investasi atau jenis transaksi lainnya. Kami tidak bertanggung jawab atas segala akibat yang timbul dari penyajian konten tersebut. Semua pihak yang mengunjungi website ini harus membaca Terms of Service (Syarat dan Ketentuan Layanan) terlebih dahulu dan dihimbau untuk melakukan analisis secara independen serta memperoleh saran dari para ahli dibidangnya.