
Harga emas melanjutkan rekornya pada hari Senin (10/2) dan menembus level kunci $2.900 untuk pertama kalinya, didorong oleh permintaan safe haven karena ancaman tarif baru Presiden AS Donald Trump memperkuat kekhawatiran perang dagang dan inflasi.
Harga emas berjangka AS ditutup 1,6% lebih tinggi pada $2.934,40.
Trump mengumumkan rencananya pada hari Minggu untuk mengenakan tarif tambahan 25% pada semua impor baja dan aluminium. Ia juga mengatakan akan mengumumkan tarif timbal balik minggu ini, menyamai tarif yang dikenakan oleh negara lain dan menerapkannya segera.
Tarif dapat memperburuk inflasi AS, dengan investor menunggu data Indeks Harga Konsumen (IHK) dan Indeks Harga Produsen (PPI) AS yang akan dirilis akhir minggu ini. Jika data IHK dan PPI mengejutkan ke arah negatif, hal itu dapat membebani dolar dan menaikkan harga emas, sementara kejutan positif dapat mendorong kenaikan imbal hasil AS dan membebani emas, meskipun sedikit karena ketahanan pasar dan minat pembeli selama penurunan, kata Meir.
Ketua Federal Reserve Jerome Powell juga akan bersaksi di hadapan Kongres pada hari Selasa dan Rabu. Emas batangan telah mencapai rekor tertinggi ketujuh tahun ini, didorong oleh ancaman tarif Trump, yang telah memicu ketidakpastian atas pertumbuhan global, perang dagang, dan inflasi tinggi, yang mendorong investor beralih ke emas sebagai aset safe haven.
DISCLAIMER
Seluruh materi atau konten yang tersaji di dalam website ini hanya bersifat informatif saja, dan tidak dimaksudkan sebagai pegangan serta keputusan dalam investasi atau jenis transaksi lainnya. Kami tidak bertanggung jawab atas segala akibat yang timbul dari penyajian konten tersebut. Semua pihak yang mengunjungi website ini harus membaca Terms of Service (Syarat dan Ketentuan Layanan) terlebih dahulu dan dihimbau untuk melakukan analisis secara independen serta memperoleh saran dari para ahli dibidangnya.