![](https://rifan-financindo-berjangka-medan.com/wp-content/uploads/2024/12/LSI-1024x483.jpg)
Harga perak turun di sekitar $30.40 per ons pada hari Senin (2/12), memperpanjang kerugian dari minggu lalu karena dolar bangkit kembali di tengah optimisme seputar prospek ekonomi AS. Dolar juga menguat setelah Presiden terpilih AS Donald Trump mengancam negara-negara anggota BRICS pada hari Sabtu dengan tarif 100% jika mereka membuat atau mendukung mata uang baru yang dapat menggantikan dolar. Dolar yang lebih kuat membuat komoditas berdenominasi dolar lebih mahal bagi pembeli yang memegang mata uang lain, sehingga mengurangi permintaan. Sementara itu, data menunjukkan bahwa aktivitas manufaktur Tiongkok meningkat untuk bulan kedua berturut- turut pada bulan November, menyusul serangkaian langkah stimulus dari Beijing. Investor sekarang fokus pada pertemuan politik utama di Tiongkok bulan ini untuk pengumuman kebijakan potensial, yang dapat membantu menilai prospek permintaan di konsumen logam teratas dunia.
DISCLAIMER
Seluruh materi atau konten yang tersaji di dalam website ini hanya bersifat informatif saja, dan tidak dimaksudkan sebagai pegangan serta keputusan dalam investasi atau jenis transaksi lainnya. Kami tidak bertanggung jawab atas segala akibat yang timbul dari penyajian konten tersebut. Semua pihak yang mengunjungi website ini harus membaca Terms of Service (Syarat dan Ketentuan Layanan) terlebih dahulu dan dihimbau untuk melakukan analisis secara independen serta memperoleh saran dari para ahli dibidangnya.