Yen Jepang bertahan di kisaran 153,5 per Dolar pada hari Selasa(12/11) setelah jatuh pada sesi sebelumnya, terbebani oleh menguatnya Dolar di tengah ekspektasi bahwa pertumbuhan ekonomi AS yang kuat dan kebijakan perdagangan yang agresif di bawah kepemimpinan Trump akan mendorong inflasi lebih tinggi. Di dalam negeri, ringkasan pendapat dari pertemuan kebijakan Bank of Japan pada bulan Oktober mengungkapkan adanya perbedaan pendapat di antara para pembuat kebijakan mengenai waktu kenaikan suku bunga di masa mendatang.
Beberapa anggota menyatakan kekhawatiran tentang ketidakpastian ekonomi global dan meningkatnya volatilitas Pasar, khususnya mengenai depresiasi yen yang sedang berlangsung. Namun, bank sentral mempertahankan perkiraannya bahwa mereka dapat menaikkan suku bunga acuannya menjadi 1% pada paruh kedua tahun fiskal 2025. Pelemahan yen yang terus berlanjut telah mendorong intervensi verbal baru dari otoritas Jepang, dengan Menteri Keuangan Katsunobu Kato memperingatkan bahwa Jepang akan mengambil “tindakan yang tepat” untuk mengatasi fluktuasi ekstrem di Pasar valuta asing.(ayu)
Sumber:Trading Economics
