Emas sedikit berubah pada hari Senin karena para pedagang bersiap untuk minggu yang akan memberikan hasil dari pemilihan presiden AS dan keputusan suku bunga Federal Reserve.
Harga Emas batangan mendekati $2.740 per ons, hanya sedikit di bawah harga tertinggi sepanjang masa yang dicapai minggu lalu. Serangkaian jajak pendapat yang dirilis hari Minggu menunjukkan Wakil Presiden Kamala Harris dan mantan Presiden Donald Trump tetap siap untuk menang.
Sementara itu, Federal Reserve dan banyak negara maju lainnya diperkirakan akan kembali menurunkan suku bunga minggu depan. suku bunga yang lebih rendah sering dianggap mendukung Emas, yang tidak memberikan bunga.
Harga Emas telah melonjak lebih dari 30% sepanjang tahun ini, didukung oleh ekspektasi penurunan suku bunga The Fed, pembelian bank sentral, dan permintaan aset safe haven di tengah konflik di Timur Tengah dan Ukraina. Ketidakpastian seputar pemilihan presiden AS yang ketat juga telah mendukung logam kuning tersebut. “Kami yakin momentum positif Emas akan terus berlanjut dalam jangka pendek hingga menengah,” dengan latar belakang makro yang kemungkinan akan tetap menguntungkan karena suku bunga menurun dan diversifikasi cadangan devisa terus berlanjut di tengah ketegangan geopolitik,” kata Ewa Manthey, ahli strategi komoditas di ING Bank NV.
“Pendorong ini kemungkinan akan terus berlanjut terlepas dari siapa yang memenangkan pemilihan presiden,” tambahnya. “Namun, hal itu dapat meningkat dengan Trump di Gedung Putih setidaknya dalam jangka pendek hingga menengah.”
Emas spot naik 0,1% menjadi $2.740,31 per ons pada pukul 12:30 siang di London. Indeks Spot Dolar Bloomberg sedikit menurun, seperti halnya imbal hasil Treasury AS 10 tahun. Paladium sedikit berubah, sementara platinum dan Perak naik.(mrv)
Sumber : Bloomberg
