Perak bertahan di atas $34 per ons pada hari Rabu (30/10), yang mendekati level tertingginya dalam 12 tahun karena ketidakpastian seputar pemilihan presiden AS mendatang dan arah kebijakan Federal Reserve memicu permintaan logam mulia sebagai aset safe haven.
Dengan waktu kurang dari sepekan menjelang pemilihan 5 November, para pelaku Pasar bersiap menghadapi potensi volatilitas Pasar karena risiko politik muncul kembali. Investor juga mengantisipasi serangkaian indikator ekonomi AS yang penting yang dapat memengaruhi rencana Fed untuk memangkas suku bunga. Selain itu, semua mata tertuju pada Kongres Rakyat Nasional, yang dijadwalkan pada 4-8 November, di mana pengumuman potensial mengenai langkah-langkah stimulus lebih lanjut dari Beijing diharapkan. Laporan menunjukkan bahwa Tiongkok sedang mempertimbangkan paket stimulus yang melebihi 10 triliun yuan untuk merevitalisasi ekonominya.
Lebih jauh, komitmen Pemerintah Tiongkok untuk mendukung industri kendaraan listrik melalui infrastruktur pengisian daya EV yang ditingkatkan telah memengaruhi sentimen Pasar secara positif.
Sumber: Trading Economics
