WTI Naik Tipis dari Terendahnya 2-Minggu Meskipun Permintaan Tiongkok Lemah Serta Turunnya Persediaan AS

Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) ditutup dengan sedikit kenaikan pada hari Kamis (17/10), naik dari level terendah dua minggu karena kekhawatiran geopolitik mereda setelah sebuah laporan menunjukkan penurunan tak terduga dalam persediaan AS minggu lalu.
Minyak mentah WTI untuk pengiriman November ditutup naik US$0,28 menjadi US$70,67 per barel, sementara Minyak mentah Brent Desember, Minyak acuan global, terakhir terlihat naik US$0,24 menjadi US$74,46.
Harga turun ke level terendah sejak 2 Oktober pada hari Rabu karena meredanya kekhawatiran serangan balasan yang diharapkan terhadap Iran atas serangan rudalnya pada 1 Oktober terhadap Israel akan menargetkan infrastruktur Minyak setelah laporan mengatakan Israel berencana untuk hanya menyerang aset militer Iran.
Dalam survei mingguannya, Badan Informasi Energi mengatakan persediaan Minyak AS turun 2,2 juta barel minggu lalu, di atas estimasi konsensus untuk kenaikan 1,8 juta barel di antara para analis yang disurvei oleh Reuters. Namun, permintaan yang lemah dari Tiongkok dan dimulainya rencana OPEC+ pada bulan Desember untuk memulihkan pemangkasan produksi sebesar 2,2 juta barel per hari dengan penambahan pasokan bulanan sebesar 180.000 barel per hari selama setahun juga mengendalikan harga.
“Minyak mentah masih dalam kisaran terbatas karena kekhawatiran permintaan, terutama di Tiongkok, negara yang berada di garis depan elektrifikasi, dan prospek peningkatan pasokan OPEC+ yang mengimbangi potensi ancaman terhadap pasokan Timur Tengah,” catat Saxo Bank.(mrv)
Sumber : MT Newswires