Harga Perak naik ke $31,50 per ons pada pertengahan Oktober yang didukung oleh penurunan imbal hasil Treasury dan kenaikan pada market Emas.
Penurunan imbal hasil Treasury 10 tahun, yang didorong oleh data manufaktur AS yang lemah, meningkatkan daya tarik aset yang tidak memberikan imbal hasil seperti logam mulia. Investor juga fokus pada data ekonomi AS yang akan datang, yang dapat menandakan langkah selanjutnya Federal Reserve terkait suku bunga.
Sementara itu, para pedagang menilai langkah stimulus terbaru Tiongkok yang bertujuan untuk meningkatkan ekonominya. Dalam pengarahan akhir pekan yang dipimpin oleh Menteri Keuangan Lan Foan, Pemerintah menjanjikan peningkatan pinjaman untuk mendukung sektor properti, subsidi untuk rumah tangga berpenghasilan rendah, dan modal tambahan untuk bank-bank negara, meskipun rincian tentang ukuran paket tersebut masih minim.
Bursa telah memperkirakan stimulus fiskal yang signifikan, yang diperkirakan antara 2 hingga 10 triliun yuan.(Cay)
Sumber: Fxstreet
