Harga Minyak Anjlok Ditengah Kekhawatiran Kelebihan Pasokan

Harga Minyak turun tajam pada hari Kamis (26/9) karena Arab Saudi dilaporkan akan meninggalkan target harga tidak resminya sebesar $100 karena tampaknya akan melanjutkan OPEC+ untuk meningkatkan produksi pada bulan Desember.
Pada pukul 2:30 siang waktu timur AS (1830 GMT), Minyak mentah berjangka Brent turun 2,7% menjadi $70,97 per barel, sementara Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate turun 2,9% menjadi $67,67 per barel.
Financial Times melaporkan bahwa Arab Saudi, eksportir Minyak terbesar dunia, sedang bersiap untuk meninggalkan target harga tidak resminya sebesar $100 per barel untuk Minyak mentah karena bersiap untuk meningkatkan produksi.
Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak, yang secara tradisional dipimpin oleh Saudi, bersama dengan sekutu kelompok tersebut termasuk Rusia, yang dikenal sebagai OPEC+, telah memangkas produksi Minyak untuk mendukung harga. Awal bulan ini, kelompok tersebut memutuskan untuk menunda rencana untuk secara bertahap menghentikan pemotongan tambahan sebesar 2,2 juta barel per hari selama setahun selama dua bulan hingga Desember.
Sumber mengatakan kepada FT bahwa OPEC+ akan melanjutkan rencana untuk meningkatkan produksi Minyak pada bulan September meskipun harga Minyak baru-baru ini turun karena dampaknya kemungkinan akan berkurang oleh beberapa janji dari anggota untuk melakukan pemotongan lebih dalam untuk mengimbangi produksi yang melebihi kuota yang disepakati.(yds)
Sumber: Reuters

Perhatian!!!
Managemen PT. Rifan Financindo Berjangka (PT RFB) menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk lebih berhati-hati terhadap beberapa bentuk penipuan yang berkedok investasi mengatasnamakan PT RFB dengan menggunakan media elektronik ataupun sosial media. Untuk itu harus dipastikan bahwa transfer dana ke rekening tujuan (Segregated Account) guna melaksanakan transaksi Perdagangan Berjangka adalah atas nama PT Rifan Financindo Berjangka, bukan atas nama individu.