Minyak Turun Setelah Laporan Pekerjaan AS yang Lemah Menambah Kekhawatiran Permintaan

Minyak membukukan penurunan mingguan terbesar dalam 11 bulan karena laporan pekerjaan AS yang lemah menambah kekhawatiran tentang permintaan yang lemah di konsumen Minyak mentah terbesar di dunia.
West Texas Intermediate turun 2,1% menjadi $67,67 per barel, memperkuat penurunan mingguan terbesar sejak Oktober 2023. Sementara data pekerjaan AS yang dirilis Jumat (6/9) meningkatkan spekulasi bahwa Fed mungkin melakukan pemotongan suku bunga yang sangat besar, hal itu juga memperkuat narasi tentang konsumsi Minyak yang menurun yang telah membebani harga Minyak mentah selama berminggu-minggu.
Langkah-langkah baru-baru ini untuk membatasi pasokan telah gagal menghentikan penurunan Minyak mentah. Sementara koalisi OPEC+ minggu ini membatalkan rencana untuk meningkatkan produksi sebesar 180.000 barel per hari pada bulan Oktober dan November, rencana jangka panjang untuk menghidupkan kembali 2,2 juta barel per hari selama setahun tetap berlaku, dengan tanggal penyelesaian diundur dua bulan hingga Desember 2025.
Harga Minyak berjangka Brent telah mengalami tren penurunan sejak awal Juli, dengan melemahnya ekonomi Tiongkok dan ASâ€ââ-š¬Ã‚dua konsumen Minyak teratasâ€ââ-š¬Ã‚yang memicu kekhawatiran tentang permintaan. Produksi Minyak mentah di ekonomi terbesar dunia juga terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir, menambah tekanan pasokan pada neraca global.
Hasilnya adalah bahwa bahkan penundaan OPEC+ dan penurunan persediaan Minyak mentah AS hampir 7 juta barel per minggu telah gagal untuk mendorong harga Minyak secara signifikan. Prospek Pasar bulanan minggu depan dari OPEC, Badan Informasi Energi, dan Badan Energi Internasional akan diawasi dengan ketat.
Minyak mentah WTI untuk pengiriman Oktober turun 2,1% dan ditutup pada $67,67 per barel. Minyak mentah Brent untuk pengiriman November turun 2,2% dan ditutup pada $71,06. (Arl)
Sumber : Bloomberg

Perhatian!!!
Managemen PT. Rifan Financindo Berjangka (PT RFB) menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk lebih berhati-hati terhadap beberapa bentuk penipuan yang berkedok investasi mengatasnamakan PT RFB dengan menggunakan media elektronik ataupun sosial media. Untuk itu harus dipastikan bahwa transfer dana ke rekening tujuan (Segregated Account) guna melaksanakan transaksi Perdagangan Berjangka adalah atas nama PT Rifan Financindo Berjangka, bukan atas nama individu.