
Pada hari Jumat(04/03), harga emas naik menjadi lebih dari $2.083 per ons, mencatat rekor tertinggi sepanjang masa dan menuju keuntungan mingguan keduanya secara berturut-turut. Peningkatan ini didorong oleh pelemahan dolar dan rendahnya hasil surat utang Treasury, di tengah data ekonomi AS yang menunjukkan pelemahan. Data Februari terus menunjukkan penurunan dalam sektor manufaktur AS, dan survei konsumen dari University of Michigan mengindikasikan kelemahan serupa. Selain itu, data terbaru pada hari Kamis menunjukkan bahwa pertumbuhan inflasi tahunan di AS untuk bulan Januari adalah yang terkecil dalam hampir tiga tahun.Sementara itu, Presiden Bank Sentral New York, John Williams, baru-baru ini menyatakan ekspektasinya terhadap pemotongan suku bunga later tahun ini. Dia menekankan penurunan inflasi dan keadaan ekonomi yang kuat, menyatakan bahwa kondisi ekonomi saat ini tidak memerlukan kenaikan suku bunga. Hal ini semakin mendukung kenaikan harga emas sebagai aset safe haven dalam lingkungan ekonomi yang tidak pasti.
DISCLAIMER
Seluruh materi atau konten yang tersaji di dalam website ini hanya bersifat informatif saja, dan tidak dimaksudkan sebagai pegangan serta keputusan dalam investasi atau jenis transaksi lainnya. Kami tidak bertanggung jawab atas segala akibat yang timbul dari penyajian konten tersebut. Semua pihak yang mengunjungi website ini harus membaca Terms of Service (Syarat dan Ketentuan Layanan) terlebih dahulu dan dihimbau untuk melakukan analisis secara independen serta memperoleh saran dari para ahli dibidangnya.