Harga emas naik tipis pada penutupan perdagangan hari Kamis (25/01), karena imbal hasil Treasury turun setelah data PDB AS menyoroti bahwa laju inflasi melambat, sementara fokus beralih ke data inflasi untuk petunjuk lebih lanjut mengenai strategi penurunan suku bunga Federal Reserve. PDB AS tumbuh sebesar 3,3% di Q4, jauh di atas perkiraan kenaikan 2%. Di sisi lain, inflasi inti PCE yang diawasi ketat tetap di 2% untuk periode kedua berturut-turut, mendorong harapan untuk penurunan bertahap dalam tekanan harga. Klaim awal pengangguran mingguan datang di atas ekspektasi dan pesanan tahan lama hampir tidak berubah pada bulan Desember. Pelaku pasar sekarang bertaruh pada lebih dari 45% kemungkinan penurunan suku bunga pertama oleh regulator sentral AS pada bulan Maret. Suku bunga yang lebih rendah meningkatkan daya tarik emas sebagai safe haven. People’s Bank juga melonggarkan persyaratan pinjaman untuk sektor properti yang banyak menggunakan komoditas, dan mengatakan bahwa mereka memiliki lebih banyak langkah untuk mendorong pemulihan ekonomi China. Sementara itu, di Eropa, ECB mempertahankan nada hawkish, mendorong gagasan pelonggaran moneter awal meskipun ada ancaman resesi. Selanjutnya, data Gold Drivers menunjukkan data bervariatif dimana Dolar AS naik +0.26% terlihat akan memberikan sinyal negatif bagi emas. Sedangkan Crude Oil naik +2.31%, dalam hal ini memberikan penguatan bagi harga emas.
DISCLAIMER
Seluruh materi atau konten yang tersaji di dalam website ini hanya bersifat informatif saja, dan tidak dimaksudkan sebagai pegangan serta keputusan dalam investasi atau jenis transaksi lainnya. Kami tidak bertanggung jawab atas segala akibat yang timbul dari penyajian konten tersebut. Semua pihak yang mengunjungi website ini harus membaca Terms of Service (Syarat dan Ketentuan Layanan) terlebih dahulu dan dihimbau untuk melakukan analisis secara independen serta memperoleh saran dari para ahli dibidangnya.