
Harga emas turun ke area $2019 pada penutupan perdagangan hari Jumat (15/12), karena komentar yang hawkish dari Presiden Fed New York Williams memicu rebound dari yields obligasi treasury AS dan menaikkan indeks dolar AS secara signifikan. Selain itu, harga emas diperdagangkan dengan turun karena munculnya laporan pekerjaan bulanan AS yang lebih kuat daripada yang diperkirakan dan data makro ekonomi AS lainnya yang bagus yang menunjukkan bahwa ekonomi AS masih tetap tangguh sehingga membangkitkan keraguan akan pelonggaran kebijakan moneter AS secepatnya pada bulan Maret 2024. Hal ini membawa kepada pulihnya yields treasury AS yang bersamaan dengan lingkungan pasar yang dikuasai oleh sentimen yang “risk-on”, didukung oleh langkah-langkah stimulus tambahan dari Cina menjadi faktor kunci yang membawa badai bagi emas yang safe-haven. Awal pekan ini, pejabat Fed mengindikasikan pada pertemuan terakhir mereka tahun ini bahwa mereka memperkirakan akan menurunkan suku bunga sebesar 75 basis poin tahun depan. Hal ini mendorong para ekonom di beberapa bank terbesar di Wall Street menyerukan bank sentral AS untuk melonggarkan kebijakan lebih awal dan lebih cepat. Selanjutnya, data Gold Drivers menunjukkan data bervariatif dimana Dolar AS naik +0.63% terlihat akan memberikan sinyal negatif bagi emas. Sedangkan Crude Oil turun -0.18%, dalam hal ini memberikan penurunan bagi harga emas.
DISCLAIMER
Seluruh materi atau konten yang tersaji di dalam website ini hanya bersifat informatif saja, dan tidak dimaksudkan sebagai pegangan serta keputusan dalam investasi atau jenis transaksi lainnya. Kami tidak bertanggung jawab atas segala akibat yang timbul dari penyajian konten tersebut. Semua pihak yang mengunjungi website ini harus membaca Terms of Service (Syarat dan Ketentuan Layanan) terlebih dahulu dan dihimbau untuk melakukan analisis secara independen serta memperoleh saran dari para ahli dibidangnya.