
Harga emas mengalami kenaikan ke level tertinggi $2071 pada penutupan perdagangan hari Jumat (01/12), setelah ketua Federal Reserve AS Jerome Powell menyambut data inflasi baru-baru ini yang menunjukkan penurunan walaupun beliau menekankan bahwa inflasi inti masih terlalu tinggi. Emas mengalami momentum pembelian yang baru dengan pasar terus memperhitungkan di dalam harga potensi pemangkasan tingkat suku bunga Federal Reserve AS (the Fed) secepatnya pada bulan Maret. Ketua the Fed Powell mengatakan bahwa the Fed telah mendapatkan apa yang mereka inginkan. Pernyataan Powell ini memberikan lampu hijau bagi para trader emas yang mengambil keuntungan dengan membeli dari posisi di bawah dimana harga emas masih di level $2,044. Akibatnya harga emas langsung naik ke ketinggian beberapa bulan yang baru. Rekor penutupan harga emas pada bulan November seolah-olah belum cukup bagi para investor emas dengan momentum yang solid telah mendorong harga emas naik ke posisi tertinggi pada penutupan harga emas hari Jumat minggu lalu (01/12). Sementara yields obligasi treasury AS terjun dengan benchmark 10 tahun jatuh enam setengah basis poin ke 4.263% setelah sebelumnya sempat naik ke 4.349% sehingga mendorong naik harga emas. Selanjutnya, data Gold Drivers menunjukkan data bervariatif dimana Dolar AS turun -0.30% terlihat akan memberikan sinyal positif bagi emas. Sedangkan Crude Oil turun -1.57%, dalam hal ini memberikan penurunan bagi harga emas.
DISCLAIMER
Seluruh materi atau konten yang tersaji di dalam website ini hanya bersifat informatif saja, dan tidak dimaksudkan sebagai pegangan serta keputusan dalam investasi atau jenis transaksi lainnya. Kami tidak bertanggung jawab atas segala akibat yang timbul dari penyajian konten tersebut. Semua pihak yang mengunjungi website ini harus membaca Terms of Service (Syarat dan Ketentuan Layanan) terlebih dahulu dan dihimbau untuk melakukan analisis secara independen serta memperoleh saran dari para ahli dibidangnya.