Harga emas menguat di level $1874 pada penutupan perdagangan hari Rabu (11/10)

Harga emas menguat di level $1874 pada penutupan perdagangan hari Rabu (11/10), karena investor terus mengukur prospek kebijakan moneter mengikuti data ekonomi terbaru dan risalah FOMC. Logam emas ini didukung oleh sinyal dovish dari Federal Reserve AS dan imbal hasil Treasury yang lebih rendah, karena perang di Timur Tengah meningkatkan permintaan safe haven. Di sisi lain, angka PPI baru menunjukkan kenaikan harga produsen AS yang lebih tinggi dari perkiraan, menunjukkan risiko inflasi saat ini di sektor energi. Risalah FOMC juga menunjukkan bahwa kebijakan moneter diatur untuk tetap membatasi tetapi langkah Fed selanjutnya masih belum pasti dan bergantung pada data. Para pembuat kebijakan di Federal Reserve (the Fed) AS terus condong terhadap tingkat bunga yang tidak berubah di 5.25% sampai 5.50% sampai akhir tahun 2023. Sementara itu, dolar AS memandang melampaui perkembangan belakangan ini di Israel dan Gaza. Ternyata beberapa negara dan partisipan di sekitar berlangsungnya perang ini tidak ingin melihat eskalasi lebih lanjut dari peperangan. Data Gold Drivers menunjukkan data bervariatif dimana Dolar AS turun -0.06% terlihat akan memberikan sinyal positif bagi emas. Sedangkan Crude Oil turun -3.13%, dalam hal ini memberikan penurunan bagi harga emas.

DISCLAIMER
Seluruh materi atau konten yang tersaji di dalam website ini hanya bersifat informatif saja, dan tidak dimaksudkan sebagai pegangan serta keputusan dalam investasi atau jenis transaksi lainnya. Kami tidak bertanggung jawab atas segala akibat yang timbul dari penyajian konten tersebut. Semua pihak yang mengunjungi website ini harus membaca Terms of Service (Syarat dan Ketentuan Layanan) terlebih dahulu dan dihimbau untuk melakukan analisis secara independen serta memperoleh saran dari para ahli dibidangnya.

Perhatian!!!
Managemen PT. Rifan Financindo Berjangka (PT RFB) menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk lebih berhati-hati terhadap beberapa bentuk penipuan yang berkedok investasi mengatasnamakan PT RFB dengan menggunakan media elektronik ataupun sosial media. Untuk itu harus dipastikan bahwa transfer dana ke rekening tujuan (Segregated Account) guna melaksanakan transaksi Perdagangan Berjangka adalah atas nama PT Rifan Financindo Berjangka, bukan atas nama individu.