
Harga emas melanjutkan penurunan pada penutupan perdagangan hari Senin (02/10), di tengah tekanan dari dolar yang kuat dan kenaikan imbal hasil Treasury. Investor resah tentang prospek skenario suku bunga yang lebih tinggi untuk lebih lama di AS setelah Federal Reserve menyampaikan jeda hawkish pada pertemuan kebijakan September. Suku bunga yang lebih tinggi meningkatkan biaya peluang memegang emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil, mengurangi daya tariknya. Sementara itu, data yang dirilis pekan lalu menunjukkan bahwa indeks harga PCE inti pilihan Fed naik kurang dari yang diharapkan pada bulan Agustus, sementara ekonomi AS mempertahankan laju pertumbuhan yang cukup solid di 2,1% pada kuartal kedua. Investor sekarang melihat ke depan untuk data pekerjaan utama AS minggu ini untuk panduan lebih lanjut. Selain itu, masuknya arus yang positif terhadap resiko dilihat sebagai faktor lain yang menekan harga emas yang safe-haven. Data resmi Purchasing Manager Index (PMI) Cina yang sedikit lebih baik daripada yang diperkirakan dan disepakatinya undang-undang pendanaan pemerintahan AS pada akhir minggu telah mendorong minat investor terhadap asset-asset beresiko, sehingga menekan harga emas yang safe-haven. Selanjutnya, data Gold Drivers menunjukkan data bervariatif dimana Dolar AS naik +0.77% terlihat akan memberikan sinyal negatif bagi emas. Sedangkan Crude Oil turun -2.30%, dalam hal ini memberikan penurunan bagi harga emas.
DISCLAIMER
Seluruh materi atau konten yang tersaji di dalam website ini hanya bersifat informatif saja, dan tidak dimaksudkan sebagai pegangan serta keputusan dalam investasi atau jenis transaksi lainnya. Kami tidak bertanggung jawab atas segala akibat yang timbul dari penyajian konten tersebut. Semua pihak yang mengunjungi website ini harus membaca Terms of Service (Syarat dan Ketentuan Layanan) terlebih dahulu dan dihimbau untuk melakukan analisis secara independen serta memperoleh saran dari para ahli dibidangnya.