Harga emas kembali bergerak turun pada penutupan perdagangan hari Selasa (05/09), karena investor mempertimbangkan angka mengecewakan dari China terhadap tanda-tanda pendinginan ekonomi di AS. Kondisi pasar emas merefleksikan optimisme di pasar yang berhati-hati dengan pasar sedang kembali ke aktifitas perdagangan yang penuh setelah liburan akhir minggu yang panjang di AS. Kekuatiran akan kapasitas Cina untuk bisa mempertahankan pemulihan ekonominya ditambah lagi dengan naiknya yields obligasi treasury AS mendorong kenaikan dolar AS. Selain itu, munculnya data ekonomi penting AS, Nonfarm Payrolls (NFP) yang bagus ditambah dengan revisi naik dari agen rating global Moody terhadap perkiraan pertumbuhan ekonomi AS dan komentar-komentar yang hawkish dari Presiden Federal Reserve Bank of Cleveland Loretta J. Mester, kelihatannya membuat dolar AS tetap kuat dan sekaligus juga memberikan tekanan turun terhadap harga emas. Berita-berita positif dari pemain real-estate terbesar di Cina, Country Garden, dan usaha Beijing untuk mempertahankan pemulihan ekonominya melalui langkah-langkah kualitatif dan kuantitatif gagal mengesankan para investor di tengah menguatnya dolar AS. Selanjutnya, data Gold Drivers menunjukkan data bervariatif dimana Dolar AS naik +0.66% terlihat akan memberikan sinyal negatif bagi emas. Sedangkan Crude Oil naik +1.06%, dalam hal ini memberikan penguatan bagi harga emas.
DISCLAIMER
Seluruh materi dan data di dalam web ini hanya bersifat informatif. Nasabah/pedagang jangan menggunakan laporan ini sebagai basis pengambilan keputusan investasi atau kegiatan transaksi apapun. Kami tidak bertanggung jawab sedikitpun atas segala konsekuensi yang ditanggung oleh Nasabah/pedagang yang mengambil keputusan investasi/trading setelah membaca laporan ini. Nasabah/pedagang dianjurkan untuk melakukan analisa holistik secara independen perihal dinamika pasar, industri, perekonomian terkini atau memperoleh saran investasi dari pihak tertentu yang berperan sebagai pakar.