Harga emas turun ke bawah $2029 pada penutupan perdagangan hari Senin (08/01), memperpanjang kerugian dari minggu lalu karena harapan pada penurunan suku bunga awal oleh Federal Reserve berkurang dan investor bersiap untuk data inflasi utama AS minggu ini. Tanda-tanda inflasi yang tinggi merupakan pertanda buruk bagi spekulasi penurunan suku bunga oleh the Fed, mengingat pasar tenaga kerja dan inflasi merupakan dua hal utama yang menjadi pertimbangan bank sentral ketika menyesuaikan kebijakan moneter. The Fed juga telah memperingatkan bahwa setiap tanda-tanda inflasi dan kekuatan pasar tenaga kerja yang bertahan kemungkinan besar akan mencegahnya untuk menurunkan suku bunga lebih awal. Suku bunga yang lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama kemungkinan akan menandai lebih banyak tekanan jangka pendek bagi emas, yang terpukul oleh kenaikan suku bunga sepanjang tahun 2023. Sementara The Fed masih diperkirakan akan memangkas suku bunga pada akhirnya tahun ini, analis di ING mengatakan mereka telah memundurkan ekspektasi pemangkasan ke bulan Mei dari bulan Maret. Suku bunga yang tinggi meningkatkan biaya peluang berinvestasi dalam emas, yang tidak memberikan imbal hasil. Selanjutnya, data Gold Drivers menunjukkan data bervariatif dimana Dolar AS turun -0.01% terlihat akan memberikan sinyal positif bagi emas. Sedangkan Crude Oil turun -4.07%, dalam hal ini memberikan penurunan bagi harga emas.
DISCLAIMER
Seluruh materi atau konten yang tersaji di dalam website ini hanya bersifat informatif saja, dan tidak dimaksudkan sebagai pegangan serta keputusan dalam investasi atau jenis transaksi lainnya. Kami tidak bertanggung jawab atas segala akibat yang timbul dari penyajian konten tersebut. Semua pihak yang mengunjungi website ini harus membaca Terms of Service (Syarat dan Ketentuan Layanan) terlebih dahulu dan dihimbau untuk melakukan analisis secara independen serta memperoleh saran dari para ahli dibidangnya.