Harga emas naik menuju $2045 pada penutupan perdagangan hari Kamis (21/12), setelah keluarnya data GDP AS kuartal ketiga yang direvisi turun, yield obligasi treasury AS turun ke level terendah sejak bulan Juli di bawah 3.9%. Bureau of Economic Analysis (BEA) AS melaporkan laporan perkiraan final yang menunjukkan bahwa ekonomi AS hanya bertumbuh sebesar 4.9% dibandingkan dengan yang diperkirakan dan angka sebelumnya sebesar 5.2%. Laporan dari BEA AS ini membuat yield obligasi treasury AS turun tajam dan terjadi aksi jual terhadap dolar AS yang sebelumnya telah berada pada posisi di bawah karena naiknya ekspektasi mengenai penurunan tingkat bunga oleh Federal Reserve AS. Meskipun demikian, sebagian investor masih percaya bahwa bank sentral AS tidak akan menurunkan tingkat bunga cepat – cepat di tengah ketangguhan ekonomi AS. Investor sekarang melihat ke depan untuk indeks PCE inti AS pada hari Jumat (22/12) untuk petunjuk tentang panduan masa depan. Sementara itu, inflasi Inggris jatuh pada November ke level terendah lebih dari dua tahun, memperkuat prospek siklus penurunan suku bunga global. Di tempat lain, Bank of Japan mempertahankan kebijakan moneter ultra-longgar dan People’s Bank of China membiarkan suku bunga pinjaman acuan tidak berubah. Selanjutnya, data Gold Drivers menunjukkan data bervariatif dimana Dolar AS turun -0.62% terlihat akan memberikan sinyal positif bagi emas. Sedangkan Crude Oil turun -0.24%, dalam hal ini memberikan penurunan bagi harga emas.
DISCLAIMER
Seluruh materi atau konten yang tersaji di dalam website ini hanya bersifat informatif saja, dan tidak dimaksudkan sebagai pegangan serta keputusan dalam investasi atau jenis transaksi lainnya. Kami tidak bertanggung jawab atas segala akibat yang timbul dari penyajian konten tersebut. Semua pihak yang mengunjungi website ini harus membaca Terms of Service (Syarat dan Ketentuan Layanan) terlebih dahulu dan dihimbau untuk melakukan analisis secara independen serta memperoleh saran dari para ahli dibidangnya.