
Harga emas naik tipis ke area $2026 pada penutupan perdagangan hari Senin (18/12), karena pelemahan dolar AS dan investor menantikan data inflasi utama AS yang akan dirilis akhir pekan ini yang dapat mempengaruhi prospek kebijakan moneter Federal Reserve. Emas keluar dari minggu kemenangan karena bank sentral AS mempertahankan suku bunga stabil dan mengisyaratkan tiga penurunan suku bunga pada tahun 2024. Namun, emas turun 0,8% pada hari Jumat setelah Presiden Bank Fed New York John Williams mengatakan bahwa bank sentral tidak benar-benar berbicara tentang penurunan suku bunga sekarang dan terlalu dini untuk memikirkan penurunan suku bunga Maret. Pasar sekarang menetapkan harga dalam peluang 70% dari penurunan suku bunga Fed pada bulan Maret. Sementara itu, baik ECB dan BOE mempertahankan suku bunga kebijakan mereka dan berjanji untuk mempertahankannya pada tingkat yang tinggi untuk mengatasi inflasi. Investor sekarang menantikan keputusan kebijakan BOJ pada hari Selasa (19/12) dan suku bunga pinjaman PBOC pada hari Rabu (20/12). Selanjutnya, data Gold Drivers menunjukkan data bervariatif dimana Dolar AS turun -0.06% terlihat akan memberikan sinyal positif bagi emas. Sedangkan Crude Oil naik +1.69%, dalam hal ini memberikan penguatan bagi harga emas.
DISCLAIMER
Seluruh materi atau konten yang tersaji di dalam website ini hanya bersifat informatif saja, dan tidak dimaksudkan sebagai pegangan serta keputusan dalam investasi atau jenis transaksi lainnya. Kami tidak bertanggung jawab atas segala akibat yang timbul dari penyajian konten tersebut. Semua pihak yang mengunjungi website ini harus membaca Terms of Service (Syarat dan Ketentuan Layanan) terlebih dahulu dan dihimbau untuk melakukan analisis secara independen serta memperoleh saran dari para ahli dibidangnya.