Harga emas masih menguat pada penutupan perdagangan hari Jumat (24/11), dengan melemahnya dolar AS. Sebagai akibatnya, pasar dibebani oleh melemahnya sektor manufaktur AS sehingga mendorong naik pertaruhan Federal Reserve AS (the Fed) yang dovish. Meskipun demikian, yields treasury AS mengalami kenaikan dan kemungkinan akan bisa membatasi momentum kenaikan dari emas. Melemahnya dolar AS juga ditopang oleh pertaruhan the Fed yang dovish. Serangkaian data yang keluar dari AS seperti belanja konsumen dan data inflasi telah menguatkan pertaruhan bahwa Federal Reserve AS (the Fed) akan memangkas tingkat bunga secepatnya pada bulan Mei tahun depan. Ekspektasi the Fed yang dovish terus membuat yields obligasi treasury AS berada di bawah tekanan sehingga melemahkan valuasi dolar AS. Pasar terus memperhitungkan dalam harga probabilita hampir 50% the Fed akan memangkas tingkat bunganya pada bulan Mei. Selain itu, dengan Israel dan Hamas sepakat untuk mengadakan gencatan senjata terbatas, hal ini melemahkan kedudukan emas sebagai metal berharga yang safe-haven. Selanjutnya, data Gold Drivers menunjukkan data bervariatif dimana Dolar AS turun -0.33% terlihat akan memberikan sinyal positif bagi emas. Sedangkan Crude Oil turun -0.11%, dalam hal ini memberikan penurunan bagi harga emas.
DISCLAIMER
Seluruh materi atau konten yang tersaji di dalam website ini hanya bersifat informatif saja, dan tidak dimaksudkan sebagai pegangan serta keputusan dalam investasi atau jenis transaksi lainnya. Kami tidak bertanggung jawab atas segala akibat yang timbul dari penyajian konten tersebut. Semua pihak yang mengunjungi website ini harus membaca Terms of Service (Syarat dan Ketentuan Layanan) terlebih dahulu dan dihimbau untuk melakukan analisis secara independen serta memperoleh saran dari para ahli dibidangnya.