Harga emas turun ke level $1977 pada penutupan perdagangan hari Senin (06/11), disebabkan karena rebound-nya yields obligasi treasury AS jangka panjang, sentimen pasar yang “risk-on” dan pertaruhan akan netralnya Federal Reserve AS mengakhiri tahun ini. Presiden Federal Reserve Bank Minneapolis Neel Kashkari mengatakan bahwa banyak ketidak pastian mengenai apa yang sedang menggerakkan yields obligasi treasury AS jangka panjang naik dan mendukung tetap mempertahankan tingkat bunga tidak berubah di dalam rentan 5.25%-5.50%. Meskipun terus tertekan turun, harga emas tetap ditopang oleh ketegangan geopolitik di Timur Tengah yang terus berlangsung dengan persisten. Israel menolak permintaan untuk gencatan senjata dan konflik dengan Hamas sejauh ini tidak menunjukkan tanda-tanda de-eskalasi. Selain itu, pemimpin Hezbollah Sayyed Hasan Nasrallah memberikan peringatan pada hari Jumat bahwa konflik yang lebih luas di Timur Tengah mungkin terjadi dan bahwa pertempuran di medan Lebanon akan bisa berubah menjadi perang dalam skala penuh. Terlebih lagi, laporan mengatakan bahwa grup tentara bayaran Rusia Wagner berencana memberikan Hezbollah sistem pertahanan udara. Hal ini membuat permintaan terhadap assets safe-haven tetap kuat. Data Gold Drivers menunjukkan data bervariatif dimana Dolar AS naik +0.22% terlihat akan memberikan sinyal negatif bagi emas. Sedangkan Crude Oil naik +0.55%, dalam hal ini memberikan penguatan bagi harga emas.
DISCLAIMER
Seluruh materi atau konten yang tersaji di dalam website ini hanya bersifat informatif saja, dan tidak dimaksudkan sebagai pegangan serta keputusan dalam investasi atau jenis transaksi lainnya. Kami tidak bertanggung jawab atas segala akibat yang timbul dari penyajian konten tersebut. Semua pihak yang mengunjungi website ini harus membaca Terms of Service (Syarat dan Ketentuan Layanan) terlebih dahulu dan dihimbau untuk melakukan analisis secara independen serta memperoleh saran dari para ahli dibidangnya.