Harga emas menurun pada penutupan perdagangan hari Jumat (08/09)

karena naiknya yield obligasi treasury AS. Keprihatinan mengenai kondisi perekonomian Cina yang memburuk, ditambah lagi dengan direvisi turunnya pertumbuhan GDP kuartal kedua Jepang yang menaikkan kekuatiran akan berbalik turunnya ekonomi global lebih dalam. Terlepas dari hal di atas, memburuknya hubungan AS dengan Cina menggerakkan arus safe-haven terhadap harga emas. Wall Street Journal melaporkan pada hari Rabu bahwa Cina telah memerintahkan para pejabatnya di pemerintahan pusat untuk tidak membawa iPhone ke dalam kantor dan tidak menggunakan pada saat bekerja. Naiknya permintaan safe-haven membawa kepada penurunan yields obligasi treasury AS dan memicu penurunan dolar AS, terutama setelah dolar AS mengalami rally baru-baru ini ke level tertinggi sejak 9 Maret. Melemahnya dolar AS ikut mendorong kenaikan harga emas yang berdenominasikan dolar AS. Namun, naiknya pandangan bahwa Federal Reserve AS akan tetap melekat kepada sikap yang hawkish dan tetap mempertahankan tingkat bunga yang tinggi untuk waktu yang lebih lama kembali menekan turun harga emas. Selanjutnya, data Gold Drivers menunjukkan data bervariatif dimana Dolar AS naik +0.02% terlihat akan memberikan sinyal negatif bagi emas. Sedangkan Crude Oil naik +0.65%, dalam hal ini memberikan penguatan bagi harga emas.

DISCLAIMER
Seluruh materi atau konten yang tersaji di dalam website ini hanya bersifat informatif saja, dan tidak dimaksudkan sebagai pegangan serta keputusan dalam investasi atau jenis transaksi lainnya. Kami tidak bertanggung jawab atas segala akibat yang timbul dari penyajian konten tersebut. Semua pihak yang mengunjungi website ini harus membaca Terms of Service (Syarat dan Ketentuan Layanan) terlebih dahulu dan dihimbau untuk melakukan analisis secara independen serta memperoleh saran dari para ahli dibidangnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Perhatian!!!
Managemen PT. Rifan Financindo Berjangka (PT RFB) menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk lebih berhati-hati terhadap beberapa bentuk penipuan yang berkedok investasi mengatasnamakan PT RFB dengan menggunakan media elektronik ataupun sosial media. Untuk itu harus dipastikan bahwa transfer dana ke rekening tujuan (Segregated Account) guna melaksanakan transaksi Perdagangan Berjangka adalah atas nama PT Rifan Financindo Berjangka, bukan atas nama individu.