Harga emas turun pada penutupan perdagangan hari Senin (04/09), di tengah kondisi tenaga kerja yang mendingin mendorong harapan akan pendaratan Federal Reserve AS yang halus. Pasar tenaga kerja yang melunak bisa berarti kenaikan tingkat bunga pada bulan Juli adalah yang yang terakhir di dalam siklus kebijakan pengetatan saat ini. Perdagangan pada hari Senin sepi, namun sejumlah tindakan yang besar diperkirakan akan berlangsung setelah rilis data PMI jasa pada hari Rabu. Dolar yang lebih rendah juga membantu memacu peningkatan tembaga, dengan logam merah diuntungkan dari meningkatnya optimisme atas langkah-langkah stimulus di negara importir utama China, serta tanda-tanda pemulihan aktivitas bisnis China. Fokus saat ini tertuju pada banyak laporan indikator ekonomi dari China minggu ini, serta isyarat lanjutan mengenai ekonomi AS dan kenaikan suku bunga di masa depan. Pasar menunggu langkah-langkah stimulus lebih lanjut dari Beijing, terutama pasar properti China, tatkala pemerintah bergerak untuk menopang pemulihan ekonomi yang melambat. Bank-bank China terlihat memangkas suku bunga deposito yuan, sementara People’s Bank of China juga melonggarkan beberapa persyaratan hipotek. Selanjutnya, data Gold Drivers menunjukkan data bervariatif dimana Dolar AS turun -0.18% terlihat akan memberikan sinyal positif bagi emas. Sedangkan Crude Oil naik +0.03%, dalam hal ini memberikan penguatan bagi harga emas.
DISCLAIMER
Seluruh materi dan data di dalam web ini hanya bersifat informatif. Nasabah/pedagang jangan menggunakan laporan ini sebagai basis pengambilan keputusan investasi atau kegiatan transaksi apapun. Kami tidak bertanggung jawab sedikitpun atas segala konsekuensi yang ditanggung oleh Nasabah/pedagang yang mengambil keputusan investasi/trading setelah membaca laporan ini. Nasabah/pedagang dianjurkan untuk melakukan analisa holistik secara independen perihal dinamika pasar, industri, perekonomian terkini atau memperoleh saran investasi dari pihak tertentu yang berperan sebagai pakar.