karena naiknya yields obligasi treasury AS, indeks dolar AS dan keprihatinan karena berita-berita yang datang dari Cina memaksa harga emas tetap berada di posisi bawah sepanjang minggu lalu. Kenaikan indeks dolar AS secara mingguan disebabkan karena keluarnya risalah pertemuan FOMC the Fed yang hawkish yang menyatakan bahwa para pejabat Federal Reserve prihatin tentang laju inflasi dan mengatakan mungkin lebih banyak kenaikan suku bunga diperlukan di masa depan kecuali jika kondisi berubah. Selain itu, kondisi perekonomian Cina yang memburuk menekan harga emas turun karena Cina adalah salah satu konsumen emas terbesar di dunia. China Evergrande Group, developer real-estate nomor dua terbesar di Cina, telah mengajukan perlindungan dari para kreditor di pengadilan kebangkrutan perusahaan di Cina. Hal ini menambah keprihatinan mengenai mendalamnya krisis sektor properti di Cina dan memburuknya kondisi perekonomian di negara Cina yang memaksa para investor untuk mencari tempat perlindungan yang aman di assets safe-haven dolar AS yang pada gilirannya menekan harga emas turun. Data Gold Drivers menunjukkan data bervariatif dimana Dolar AS naik +0.04% terlihat akan memberikan sinyal negatif bagi emas. Sedangkan Crude Oil naik +1.74%, dalam hal ini memberikan penguatan bagi harga emas.
DISCLAIMER
Seluruh materi dan rekomendasi di dalam laporan ini hanya bersifat informatif. Nasabah/pedagang jangan menggunakan laporan ini sebagai basis pengambilan keputusan investasi atau kegiatan transaksi apapun. Kami tidak bertanggung jawab sedikitpun atas segala konsekuensi yang ditanggung oleh Nasabah/pedagang yang mengambil keputusan investasi/trading setelah membaca laporan ini. Nasabah/pedagang dianjurkan untuk melakukan analisa holistik secara independen perihal dinamika pasar, industri, perekonomian terkini atau memperoleh saran investasi dari pihak tertentu yang berperan sebagai pakar.